Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram serta Keutamaannya
Sabtu, 28 Juni 2025 | 19:00 WIB
Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah dan termasuk bulan yang dimuliakan. Pada bulan ini umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan sunnah, termasuk di dalamnya puasa dan bersedekah. Lantas apa saja amalan sunnah yang dapat dilakukan umat Islam ketika memasuki bulan Muharram ini?
Terkait hal ini, Syekh Abdul Hamid telah menjelaskan dalam kitab Kanzun Naja was Surur fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur dengan membuat nadzam untuk mempermudah kita mengingat amalan apa saja yang dianjurkan untuk menyambut datangnya bulan Muharram.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ
Baca Juga
3 Keutamaan Bulan Muharram
صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ
Artinya: "Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘Asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. 1) Puasalah, 2) shalatlah, 3) sambung silaturrahim, 4) ziarah kepada orang alim, 5) menjenguk orang sakit, 6) memakai celak mata, 7) usaplah kepala anak yatim, 8) bersedekah, 9) mandi sunnah, 10) menambah nafkah keluarga, 11) memotong kuku, dan 12) membaca surat Al-Ikhlas 1000 kali, niscaya engkau akan mencapai (keutamaan)". (Syekh Abdul Hamid Muhammad Ali, Kanzun Naja was Surur fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur, [Beirut, Darul Hawi: 2009 M/1430 H], halaman 82).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Senada dengan penjelasan di atas, Syekh Abu Bakar Syatha dalam kitabnya menukil sebuh hadits riwayat Abu Hurairah terkait amalan di bulan Muharram sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ:
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ افْتَرَضَ عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ صَوْمَ يَوْمٍ فِي السَّنَةِ، وَهُوَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ، – وَهُوَ الْيَوْمُ الْعَاشِرُ مِنَ الْمُحَرَّمِ – فَصُومُوهُ، وَوَسِّعُوا عَلَى عِيَالِكُمْ فِيهِ، فَإِنَّهُ مَنْ وَسَّعَ فِيهِ عَلَى عِيَالِهِ وَأَهْلِهِ مِنْ مَالِهِ، وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ.
Artinya: Dari Abu Hurairah Ra, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda,“Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah mewajibkan kepada Bani Isra'il untuk berpuasa satu hari dalam setahun, yaitu hari ‘Asyura’ – yaitu hari kesepuluh dari bulan Muharram. Maka berpuasalah kalian pada hari itu, dan luaskanlah (pemberian) kepada keluarga kalian pada hari itu. Karena barang siapa yang meluaskan (nafkah/pemberian) kepada keluarganya pada hari itu dari hartanya, maka Allah akan melapangkan rezekinya sepanjang tahun itu." (Syekh Abu Bakar Syatha, Hasyiyah l'anah ath-Thalibin, [Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyah, 1995 M/1415 H], juz 2 halaman 444).
Keutamaan Amalan Sunnah Bulan Muharram
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Keutamaan bulan Muharram tidak hanya terletak pada nilai historisnya, tetapi juga dalam amalan dan ibadah yang dianjurkan dalam bulan ini. Berkaitan dengan ini, telah dijelaskan dalam kitab l'anah ath-Thalibin:
فَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَكَأَنَّمَا صَامَ الدَّهْرَ كُلَّهُ، وَهُوَ صَوْمُ الْأَنْبِيَاءِ.
وَمَنْ أَحْيَا لَيْلَةَ عَاشُورَاءَ بِالْعِبَادَةِ، فَكَأَنَّمَا عَبَدَ اللهَ تَعَالَى مِثْلَ عِبَادَةِ أَهْلِ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ.
Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa pada hari Asyura, maka seakan-akan ia telah berpuasa sepanjang tahun, Puasa ini adalah puasanya para nabi. Dan barangsiapa yang menghidupkan malam Asyura dengan ibadah, maka seakan-akan ia telah beribadah kepada Allah sebagaimana ibadah penduduk tujuh langit."
وَمَنْ صَلَّى فِيهِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ، يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ الْـحَمْدَ لِلَّهِ مَرَّةً، وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ إِحْدَى وَخَمْسِينَ مَرَّةً، غَفَرَ اللهُ لَهُ ذُنُوبَ خَمْسِينَ عَامًا.
Artinya: "Barangsiapa yang shalat sunnah mutlak di dalamnya empat rakaat, membaca Surah Al-Hamdulillah (Al-Fatihah) sekali di setiap rakaat, dan Surah Al-Ikhlas (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) sebanyak 51 kali, maka Allah mengampuni dosanya selama 50 tahun."
وَمَنْ سَقَى فِي يَوْمِ عَاشُورَاءَ شَرْبَةَ مَاءٍ، سَقَاهُ اللهُ يَوْمَ الْعَطَشِ الْأَكْبَرِ كَأْسًا لَا يَظْمَأُ بَعْدَهَا أَبَدًا، وَكَأَنَّمَا لَمْ يَعْصِ اللهَ طَرْفَةَ عَيْنٍ.
Artinya: "Barangsiapa yang memberikan seteguk air pada hari Asyura, maka Allah akan memberinya minum pada hari kehausan terbesar (yakni Hari Kiamat) dari sebuah gelas yang tidak akan membuatnya haus selamanya, dan seolah-olah ia tidak pernah bermaksiat kepada Allah meskipun sekejap mata."
وَمَنْ تَصَدَّقَ فِيهِ بِصَدَقَةٍ، فَكَأَنَّمَا لَمْ يُرَدَّ سَائِلٌ قَطُّ.
وَمَنْ اغْتَسَلَ وَتَطَهَّرَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، لَمْ يَمْرَضْ فِي سَنَتِهِ إِلَّا مَرَضَ الْمَوْتِ.
Artinya: "Barangsiapa yang bersedekah pada hari Asyura, maka seolah-olah ia tidak pernah menolak permintaan siapa pun yang meminta kepadanya. Barangsiapa mandi dan bersuci pada hari Asyura, maka ia tidak akan sakit sepanjang tahun itu kecuali sakit yang menyebabkan kematian."
وَمَنْ مَسَحَ فِيهِ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ أَوْ أَحْسَنَ إِلَيْهِ، فَكَأَنَّمَا أَحْسَنَ إِلَى أَيْتَامِ وَلَدِ آدَمَ كُلِّهِمْ. وَمَنْ عَادَ مَرِيضًا فِي يَوْمِ عَاشُورَاءَ، فَكَأَنَّمَا عَادَ مَرْضَى أَوْلَادِ آدَمَ كُلِّهِمْ.
Artinya: "Barangsiapa mengusap kepala anak yatim atau berbuat baik kepadanya pada hari itu, maka seolah-olah ia telah berbuat baik kepada seluruh anak yatim keturunan Nabi Adam AS. Dan barangsiapa menjenguk orang sakit pada hari Asyura, maka seakan-akan ia telah menjenguk semua orang sakit dari anak keturunan Adam seluruhnya." (Syekh Abu Bakar Syatha, Hasyiyah l'anah ath-Thalibin, [Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyah, 1995 M/1415 H], juz 2 halaman 445).
Demikianlah penjelasan terkait amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Muharram. Semoga kita senantiasa diberikan taufik dan hidayah oleh Allah untuk senantiasa melakukan ibadah pada bulan Muharram yang mulia ini. Amiin Ya Rabbal 'Aalamin.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND