Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Keislaman

Sudah Tiba di Ujung Ramadlan, Ini Tiga Amalan yang Disarankan

Dengan membiasakan tiga amalan ini diharap dipertemukan dengan lailatul qadar. (Foto: NOJ/KSn)

Perlahan namun pasti, Ramadlan akan segera meninggalkan kita. Sepuluh hari terakhir telah ditapaki, dan ujungnya adalah bulan sarat rahmat ini segera berakhir dengan datangnya Syawal.

 

Sepuluh malam terakhir termasuk puncak ibadah Ramadlan. Pada malam ini biasanya malam lailatul qadar datang dan Rasulullah pun semasa hidupnya memperbanyak ibadah di malam itu.

 

Dalam hadits riwayat ‘Aisyah dijelaskan: Ketika memasuki sepuluh akhir Ramadlan, Nabi fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, da membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah. (HR Al-Bukhari).

 

Artikel diambil dariIni Tiga Amalan Utama Sepuluh Akhir Ramadhan

 

Demikian besar keutamaannya, para ulama sangat menganjurkan untuk memperbanyak ibadah pada sepuluh akhir Ramadlan. Menurut Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in, ada tiga amalan utama yang mesti dilakukan pada sepuluh akhir Ramadlan.

 

Pertama, memperbanyak sedekah, mencukupi kebutuhan keluarga, dan berbuat baik kepada karib-kerabat dan tetangga. Kalau diberi kelebihan dan kecukupan, alangkah baiknya harta ini dimanfaatkan untuk menyediakan buka puasa semampunya bagi orang yang puasa, meskipun sekadar memberi segelas air.

 

Kedua, memperbanyak membaca Al-Quran. Membaca Al-Quran disunahkan kapan pun dan di manapun selain tempat dilarang membaca Al-Quran, seperti toilet dan lain-lain.

 

Imam An-Nawawi menjelaskan, membaca Al-Quran di akhir malam lebih baik ketimbang awal malam dan membaca Al-Quran yang paling baik di siang hari adalah setelah shalat Shubuh. Abu Bakar Syatha menambahkan, membaca Al-Quran di malam hari lebih utama daripada siang hari karena lebih fokus.

 

Ketiga, memperbanyak i’tikaf di sepuluh terakhir Ramadlan. Hal ini sesuai dengan kebiasaan Rasulullah yang meningkatkan ibadah dengan cara beri’tikaf di masjid pada sepuluh akhir Ramadlan.

 

Ketiga amalan ini dilakukan di akhir Ramadlan demi mengharapkan ridla Allah SWT serta berharap bertemu dengan lailatul qadar. Sebab beramal pada malam ini lebih baik dibandingkan beramal di bulan lain yang tidak memiliki lailatul qadar.

 

Semoga ketiga amalan ini dapat kita biasakan menjelang akhir Ramadlan ini dan dipertemukan oleh Allah SWT dengan malam paling baik dari seribu bulan.

 

Wallahu a’lam.

Syaifullah
Editor: Syaifullah

Artikel Terkait