Harlah NU, Lesbumi Malang Diajak Luruskan Sejarah Peradaban Bangsa
Ahad, 28 Februari 2021 | 11:00 WIB

Suasana diskusi virtual pasca bedah film yang diadakan PC Lesbumi NU Kota Malang, Sabtu (27/02/2021). (Foto: NOJ/ Moch Miftahur Rizki).
Malang, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Kota Malang mengadakan bedah film ‘Jejak Khilafah di Nusantara’. Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) NU dilaksanakan di Joereagan Cafe & Art Kota Malang, Sabtu (27/02/2021) malam.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Dalam kesempatan ini, PC Lesbumi NU Kota Malang menghadirkan KH Agus Sunyoto selaku Ketua Lesbumi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Selain Ki Agus Sunyoto, kegiatan ini juga dihadiri oleh Peter Carey selaku pakar sejarah secara virtual.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Sebetulnya agenda Lesbumi hari ini ada 2 acara yang berjalan bergantian. Pertama, tadi jam 2 kami mengadakan bincang dengan tema Gubah Kentrung Gugah Narasi. Kedua, malam ini kami adakan bedah film bersama Ki Agus Sunyoto," kata Al Habib Muhammad Berlian Al Hamid, Ketua PC Lesbumi NU Kota Malang.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Bang Ber sapaan akrab Ketua PC Lesbumi NU Kota Malang mengungkapkan, urgensi diadakannya acara ini tidak lain merupakan upaya pengembangan kebudayaan. "Kami rasa semua elemen harus berperan aktif dalam pengembangan kebudayaan yang ada. Karena kalau bukan kita yang melestarikan budaya maka siapa lagi yang akan melestarikan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Ia berharap seni dan budaya yang ada di Kota Malang semakin dinamis serta mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat. “Terakhir harapan kami dengan Harlah ke-98 NU ini dapat membangkitkan kembali dan menyampaikan kebaikan berdasarkan kebenaran ala Ahulussunnah wal Jamaah An-nahdliyah," tutupnya.
Baca juga: Harlah ke-98 NU, Gus Yahya Ingatkan Inisiatif Peradaban Baru
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Ki Agus Sunyoto dalam paparannya menyampaikan bahwa sejarah harus ditulis oleh pakar sejarah yang jelas. "Intinya kami berharap bahwa sejarah itu harus jelas dan ditulis oleh pakar yang jelas pula biar tidak menimbulkan kesalahpahaman nantinya. Mari bersama-sama kita mencintai budaya khas dan asli Nusantara dengan hati dan nurani tentunya dengan niat yang ikhlas," ungkap Ketum Lesbumi PBNU tersebut.
Penulis: Moch Miftachur Rizki
Editor: Romza
ADVERTISEMENT BY ANYMIND