Matraman

Bakal Terbit, Penulisan Buku Sejarah NU Ponorogo Capai 90 Persen

Ahad, 1 November 2020 | 23:00 WIB

Bakal Terbit, Penulisan Buku Sejarah NU Ponorogo Capai 90 Persen

Krisdianto, penulis buku sejarah NU Ponorogo saat paparan di hadapan Pengurus Cabang NU, Ahad (01/11/2020). (Foto: NOJ/ Erwin Suganda).

Ponorogo, NU Online Jatim

Buku sejarah Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Ponorogo bakal diterbitkan setelah proses penulisannya rampung. Hingga kini proses penyusunan buku tersebut sudah mencapai 90 persen.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Saat Forum Group Discussion (FGD) penulisan tersebut di MA Putri Ma’arif (Muallimat) disampaikan sejumlah data penting, Ahad (01/11/2020). Selain itu, dipaparkan pula proses pengumpulan data untuk penulisan buku.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Krisdianto, penulis buku tersebut mengatakan, penulisan buku sejarah NU Ponorogo sudah mencapai 90 persen. Kali ini didiskusikan kembali untuk mengkoreksi dan menambahi kekurangan yang ada dalam buku tersebut.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

"Didalam diskusi ini kita mendapatkan banyak masukan, banyak kritikan yang membangun untuk kepenulisan buku sejarah NU Ponorogo yang akan dicetak nantinya," kata Kris yang juga guru sejarah di salah satu SMA Negeri di Ponorogo tersebut.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Kris mengungkapkan, dirinya tertarik menulis Buku Sejarah NU Ponorogo karena latar belakangnya yang menulis. Ketika  mendengar sejarah NU Ponorogo belum ada yang menulis, dia pun memulai menggarapnya sejak tahun 2018 hingga 2020 ini. “Akhirnya kami dan teman-teman berangkat menulis. Bismillah niat menulis sejarah NU sampai saat ini," ungkapnya.

 

Kris menjelaskan, kesulitan dalam penulisan Buku Sejarah NU Ponorogo  tersebut terkendala dengan sumberdata yang sedikit sulit dicari. Dirinya mengaku mengambil data dari berkas yang ada di kantor NU Ponorogo, sumber literasi pendukung yang berada di kota lain hingga saksi hidup yang ada di kota reog.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 


 

"Data yang diambil dari arsip yang tersimpan di gudang kantor NU sendiri, yang hampir rusak dan tidak bisa terbaca. Itu disana masih banyak sekali dan masih kami simpan. Banyak juga kita mengambil dari hasil penelitian dan buku yang kita ambil dari berbagai tempat perpustakaan yang ada di Ponorogo, di Solo dan di Yogyakarta," ujar Kris.

 

Editor: Romza

ADVERTISEMENT BY ANYMIND