Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Matraman

Bupati Jombang Ajak Isi Ramadhan dengan Suka Cita

Bupati Jombang, Nyai Hj Mundjidah Wahab. (Foto: NOJ/ Moch Miftachur Rizki)

Jombang, NU Online Jatim

Bupati Jombang, Nyai Hj Mundjidah Wahab mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Jombang dan umat Muslim untuk menyambut dan mengisi bulan Suci Ramadhan 1443 Hijriyah dengan suka cita.


"Alhamdulillah, Ramadhan kali ini kita sudah mendapatkan kelonggaran bisa melaksanakan ibadah tarawih, baik di masjid ataupun mushala. Ini tentu perlu kita syukuri bersama," ujarnya saat ditemui NU Online Jatim saat ziarah ke makam ayahandanya, KH Abdul Wahab Hasbullah, Sabtu (02/04/2022).


Pengasuh Pesantren Putri al-Lathifiyah II Bahrul Ulum Tambakberas itu mewanti-wanti agar seluruh ibadah di bulan suci Ramadhan dilakukan dengan tetap menjaga protokol kesehatan (prokes).


"Supaya kita nantinya bisa bersilaturahmi dengan tenang, tentunya menjaga kesehatan itu penting," kata Bu Nyai Mun, sapaan akrabnya.


Dirinya menambahkan, bahwa bagi yang hendak berziarah dan melakukan silaturahim ia mempersilakan. Namun, catatan terpenting ialah tetap patuh prokes sebab masih dalam masa pandemi Covid-19.


"Kita boleh ziarah dan silaturahim, yang penting tetap patuh protokol kesehatan. Seperti memakai masker, mencuci tangan, dan lain-lain. Karena yang dilarang untuk buka bersama dan open house hanya bagi Aperatur Sipil Negara (ASN) saja," jelasnya.


Selanjutnya, pihaknya menyampaikan selamat menunaikan ibadah Ramadhan 1443 Hijriyah kepada seluruh masyarakat Kabupaten Jombang. Ia pun mendoakan agar puasa yang akan dijalani diterima oleh Allah SWT.


"Kemudian, dosa kita diampuni oleh Allah Ta'ala. Semoga kita diberikan kekuatan, kesehatan, keselamatan, keberkahan, dan kebahagiaan," tutupnya.


Diketahui, ziarah kubur merupakan tradisi yang kerap dilakukan umat Muslim menjelang bulan Ramadhan. Hampir semua lapisan masyarakat melakukannya, kendati dengan nama yang berbeda. Mulai arwahan, nyekar, megengan, kosar, munggahan, dan lain sebagainya.

Moch Miftachur Rizki
Editor: A Habiburrahman

Artikel Terkait