Matraman

Haul Denanyar, KH Ma'ruf Amin: Mbah Bisri Adalah Ulama yang Paripurna

Kamis, 2 Januari 2025 | 08:00 WIB

Haul Denanyar, KH Ma'ruf Amin: Mbah Bisri Adalah Ulama yang Paripurna

KH Ma'ruf Amin saat menyampaikan mauidhoh hasanah dalam peringatan Haul ke-46 KH M Bisri Syansuri, Selasa (31/12/2024). (Foto: NOJ/Rufait Balya)

Jombang, NU Online Jatim

KH Ma'ruf Amin, Wakil Presiden RI 2019-2024, menjelaskan bahwa KH Bisri Syansuri adalah ulama yang paripurna, karena ketika sebelum meninggal sudah mencetak kader-kader ulama.

 

Hal itu ia sampaikan saat memberikan mauidhoh hasanah dalam peringatan Haul ke-46 KH M Bisri Syansuri dan ke-72 Nyai Hj Nur Khodijah sekaligus peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-110 Pondok Pesantren Denanyar di halaman Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif, Denanyar, Jombang, Selasa (31/12/2024).

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

"Saya merasa bersyukur, berbahagia sekali berada di tempat ini, tempat yang sangat bersejarah. Karena di tempat ini menjadi pabriknya kiai, dimana Al-Maghfullah Mbah Bisri menyiapkan para kiai," ungkap Kiai Ma'ruf.

 

"Mbah Bisri ini ulama yang sangat paripurna, jarang menemukan ulama separipurna beliau, karena sebelum meninggal beliau sudah menyiapkan penggantinya," ujarnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Kiai Ma'ruf menjelaskan pentingnya mencetak kiai, karena kiai tidak hidup selamanya. Ketika sudah dipanggil oleh Allah, itu harus ada gantinya, dan kalau ulama meninggal, ilmunya juga dibawa. Maka dari itu, Allah tidak mengambil ilmu dari hati manusia, tetapi Allah mengambil ilmu itu dengan mengambil ulamanya.

 

"Kalau ulama meninggal dan tidak ada gantinya, maka orang-orang akan mengambil pemimpin dari orang yang bodoh-bodoh. Ketika ditanya dia akan berfatwa tanpa ilmu dan juga sesat menyesatkan," tegas Kiai Ma'ruf

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

"Tugas kiai harus ada yang melanjutkan, yakni mengeluarkan manusia dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya keimanan. Dan tugas ini tidaklah bisa dilakukan oleh seorang diri, maka dari itu harus adanya konektivitas, kerukunan dan keutuhan antar ulama," lanjutnya.

 

Terakhir, Mbah Bisri bukan hanya alim, allamah, al-arif billah, seorang pembangkit sekaligus penggerak para ulama melalui NU, tetapi ternyata Mbah Bisri juga seorang politisi yang memberi warna pada dunia perpolitikan.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

"Karena segala sesuatu itu melalui keputusan politik, dan kalau kiai tidak ikut politik, maka tidak ada warna dalam keputusan politik, maka kiai harus ikut berpolitik," pungkasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND