Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Matraman

Haul Mbah Jad Nganjuk, Santri Ini Persembahkan Film Pendek

Proses syuting film bersama santri di Pondok Pesantren Al-Faqihy asuhan Mbah Jad (Foto: NOJ/ Haafidh NS Yusuf)

Nganjuk, NU Online Jatim
Bulan Juli merupakan momentum peringatan Haul ke-1 KH Ahmad Muzajjad Faqihuddin atau akrab dikenal dengan Mbah Jad. Ia adalah seorang ulama kharismatik dan ahli zuhud asal Nganjuk, tepatnya di Dusun Pengkol, Kelurahan Warujayeng, Tanjunganom, Nganjuk.


Sosok Mbah Jad begitu dikagumi banyak kalangan, salah satunya Ferian Dwi Nursaid. Untuk itu, pada momentum Haul Mbah Jad, ia manfaatkan untuk membuat film pendek bersama rekan dan santri-santri Pondok Pesantren Al-Faqihy, asuhan Mbah Jad.


“Pembuatan teaser ini adalah permintaan alumni pondok sekaligus panitia acara Haul. Video yang mengambarkan nuansa pondok ini diakhiri dengan ajakan kepada para santri, alumni dan muhibbin untuk hadir pada acara Haul Mbah Jad,” terangnya kepada NU Online Jatim, Senin (04/07/2022).


Feri mengatakan, film yang ia buat bersama rekan-rekannya dapat dinikmati banyak orang, sehingga mereka bisa mengenal keteladanan yang diajarkan oleh Mbah Jad. “Alhamdulillah, melalui kekuatan media sosial video tersebut ditonton oleh banyak orang, sehingga mereka akan mengenal keteladanan sosok almarhum Mbah Jad,” sambungnya.


Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri ini menjelaskan, bahwa pengambilan gambar dilakukan langsung di Pondok Pesantren Al Faqihy Pengkol Warujayeng Nganjuk.


Adapun pemerannya berjumlah sembilan orang. Rinciannya, satu sesepuh pondok dan delapan santri pondok. Selain itu, ada pula satu orang produser, satu sutradara dan kameramen, serta satu orang pilot drone dan dibantu panitia acara Haul Mbah Jad.


Feri melanjutkan, pengambilan video disesuaikan dengan apa yang ada di pondok tersebut, mulai dari suasana hingga visual para santri yang ada di pondok. Harapannya adalah agar para santri, alumni, muhibbin selalu bisa mengingat, merasakan dan meneladani dari apa yang ada dari pondok melalui visual yang ditampilkan.


“Ajaran yang paling dikenal dari Mbah Jad adalah ajaran untuk selalu mengaji, seperti cuplikan rekaman suara beliau yang ada di teaser, yaitu "mulakne ngajio ben gak ora mblah-mbleh ora sudrun" (maka mengajilah supaya tidak bodoh),” jelasnya.


Diketahui, Pondok Pesantren Al-Faqihy terkenal akan tempatnya yang bersih dan memiliki ketersediaan air yang melimpah dan sangat jernih. Di dalamnya terdapat kamar-kamar kecil yang terbuat dari kayu dan bambu yang dihuni puluhan santri.


Di pesantren itu, Mbah Jad mengajarkan tauhid, fikih, tafsir, nahwu, shorrof, mantiq, badi bayan maani, arud qawafi dan lain-lain secara lengkap kepada para santri. Uniknya, bagi siapapun yang akan nyantri kepada Mbah Jad harus mengikuti syarat-syarat tertentu, seperti puasa ngrowot 40 hari, 1 tahun, 2 tahun sampai 3,5 tahun. Setiap santri baru diberi masa puasa berbeda-beda.

Haafidh Nur Siddiq Yusuf
Editor: A Habiburrahman

Artikel Terkait