Matraman

LD PCNU Magetan Gelar Sarasehan dan Pelatihan Dakwah untuk Tingkatkan Profesionalisme Dai

Rabu, 13 Agustus 2025 | 20:00 WIB

LD PCNU Magetan Gelar Sarasehan dan Pelatihan Dakwah untuk Tingkatkan Profesionalisme Dai

Sarasehan dan Pelatihan Dakwah LD PCNU Magetan. (Foto: NOJ/ist)

Magetan, NU Online Jatim

Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LD PCNU) Magetan baru saja menggelar kegiatan sarasehan dan pelatihan dakwah pada Sabtu (09/08/2025) lalu.

 

Kegiatan bertajuk "Meningkatkan Kualitas Dakwah yang Profesional" ini, sebagaimana disampaikan Ketua LD PCNU Magetan Ahmad Lukman Fahmi, bertujuan membekali para peserta dengan seperangkat pengetahuan strategis untuk mengembangkan kegiatan dakwah.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Materi sarasehan pertama disampaikan oleh KH. Sumarno Abdul Aziz, praktisi dakwah sekaligus Ketua BAZNAS Magetan. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya membangun kesadaran transformatif dalam aktivitas dakwah—tidak sekadar berhenti pada penyampaian verbal. Seorang dai, menurutnya, harus memiliki kesadaran untuk membawa perubahan nyata di tengah masyarakat.

 

“Dakwah semestinya dipahami sebagai suatu aktivitas yang melibatkan proses transformasi dan perubahan (thathawwur wa taghayyur) yang tidak terjadi begitu saja. Dibutuhkan kesadaran dari masyarakat untuk mengubah situasi dan kondisi mereka melalui pendidikan dan komunikasi dakwah,” ujarnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Materi kedua disampaikan oleh KH. Hamim Jazuli, pendakwah yang cukup populer di Kabupaten Magetan dan sekitarnya. Berangkat dari pengalamannya berdakwah sejak tahun 1997, beliau menekankan bahwa seorang dai harus memiliki pegangan spiritual yang kuat. Menurutnya, pemahaman agama yang hanya sebatas hafalan tidak cukup—seorang pendakwah perlu memiliki laku dan keteguhan spiritual untuk menunjang keberhasilan dakwah di masyarakat.

 

“Seorang dai harus memiliki pegangan, senjata spiritual. Seringkali, di atas panggung, kita dihadapkan pada situasi-situasi mistis yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya,” ungkapnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Memasuki sesi pelatihan, materi pertama tentang teknik-teknik berpidato disampaikan oleh Anggriawan E. Wardhana, seorang trainer public speaking nasional asal Ngawi. Ia menegaskan pentingnya kemampuan berbicara di depan publik bagi seorang pendakwah. Sesi ini diakhiri dengan praktik berpidato yang dipandu langsung olehnya.

 

Materi pelatihan kedua mengenai Retorika Dakwah dibawakan oleh KH. Syukron Djazilan, Ketua LD PWNU Jawa Timur. Ia menekankan dua poin penting dalam retorika dakwah. Pertama, aspek batin seorang pendakwah harus dibangun di atas prinsip moral yang kuat, seperti keikhlasan. Kedua, aspek teknis, yaitu kemampuan menguasai massa agar pesan dakwah lebih mudah diterima.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

“Dakwah harus ikhlas, ini menyangkut hati. Selain itu, pendakwah harus bisa menguasai massa,” tegasnya.

 

Sementara itu, Prof. Dr. KH. Syamsul Ghufron, Wakil Sekretaris LD PWNU Jawa Timur, membawakan materi tentang strategi dan manajemen dakwah. "Tiga tantangan utama yang perlu diwaspadai para pegiat dakwah, yaitu radikalisasi pemikiran, perbedaan pendapat dalam fiqih, dan keterbatasan sumber daya," ujarnya.

 

Penulis: Faris Al-Muhanna

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

ADVERTISEMENT BY ANYMIND