Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Metropolis

Lantunan Shalawat dan Mars IPNU Jadikan Kongres Berjalan Adem

Lantunan shalawat dan Mars IPNU mampu membuat suasana Kongres yang awalnya tegang menjadi adem. (Foto: NOJ/NU Network)

Jakarta, NU Online Jatim
Lantunan Shalawat Asyghil menggema di arena Sidang Pleno IV Kongres XX Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di gedung Serbaguna 2 Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (15/08/2022) sore. Hal itu dilakukan peserta sebelum pemilihan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) IPNU masa khidmat 2022-2025 dimulai.


“Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammad, wa asyghilidz dzalimin bidz-dzalimin,” begitu suara yang menggema dari para peserta yang memadati arena sidang.


Sebelumnya, Shalawat Asyghil juga dikumandangkan saat Sidang Komisi Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PR) pada Ahad (14/08/2022) malam.  Apalagi ketika itu perdebatan forum mengenai wacana peremajaan usia IPNU sedikit memanas. Setelah Shalawat Asyghil bergema, forum sidang kembali kondusif.


Shalawat juga menggema sesaat setelah Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) pengurus PP IPNU diterima oleh seluruh Pimpinan Wilayah (PW) IPNU, dan PP IPNU dinyatakan demisioner. Bahkan, seluruh peserta tampak menyalami pengurus PP IPNU di depan panggung.


Di samping dengan shalawat, para peserta sidang juga punya cara lain untuk mendinginkan suasana forum, yakni dengan menyanyikan Mars IPNU. 


“Wahai pelajar Indonesia, siapkanlah barisanmu, bertekad bulat bersatu, di bawah kibaran panji IPNU,” suara peserta dengan serempak.


Sementara satu peserta memimpin Mars IPNU, peserta lain akan memekikkan jargon: “Siapa kita?” teriak salah seorang peserta. “Pelajar NU,” jawab peserta sidang dengan diiringi tangan mengepal di depan dada.


Demikianlah yang dapat dilakukan peserta Kongres IPNU yang berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Mereka tidak menginginkan hajatan permusyawaratan tertinggi tersebut menimbulkan hal yang tidak diinginkan. melantunkan shalawat dan Mrs IPNU ternyata dapat meredakan tensi, meski adu argumen terus berlangsung.

Mohammad Haris
Editor: Syaifullah

Artikel Terkait