Surabaya, NU Online Jatim
Menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah para santri biasanya pulang ke rumah masing-masing karena sudah masa liburan. Pada tahun ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap pemerintah memfasilitasi pemulangan santri sebelum 6 Mei 2021.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Hal itu mengingat setelah terbitnya Amandemen SE Ka Satgas Nomor 13 Tahun 2021 para santri bertanya terkait kepulangan usai ngaji pasanan. “Khawatir tidak bisa pulang. Karena umumnya ngaji Ramadhan baru berakhir hari ke-21 Ramadhan atau tanggal 3 Mei 2021," kata Ketua PBNU Robikin Emhas mengatakan, Jumat (23/04/2021) dilansir NU Online.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Ia mengatakan bahwa pada dasarnya lingkungan pesantren merupakan komunitas tertutup, lalu lintas keluar masuk orang dari dan ke pesantren juga tidak terjadi.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Mengingat pengajian pasanan sudah selesai tanggal 3 Mei 2021, maka para santri pulang dari pesantren sebelum tanggal 6 Mei 2021," imbuh Robikin.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Karena itu, kepulangan santri dari pesantren bukan di kurun waktu larangan mudik yakni tanggal 6-17 Mei 2021. Namun, dalam rentang waktu tanggal 4-5 Mei 2021. "Untuk itu kami berharap pemerintah bisa melakukan fasilitasi kepulangan santri dalam kurun waktu sebelum larangan mudik tanggal 6 Mei 2021," tegas Robikin.
Meskipun demikian, kata Robikin, pesantren dan santri tetap harus menerapkan protokol kesehatan sebagai bentuk upaya penanggulangan penyebaran Covid-19. "Termasuk melakukan swap tes PCR, antigen atau GeNose," ungkapnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND