Santri Cilik Pesantren SBM Tuban Dilaporkan Hilang, Terakhir Terlihat Kamis Pagi
Senin, 14 Juli 2025 | 10:00 WIB

Santri kecil ini pergi dari pesantren dan hilang, memakai kemeja lengan panjang seperti tampak pada foto dan berwarna abu-abu dengan motif serupa. (Foto: Pesantren Shati'ul Burhanil Mubin)
Tuban, NU Online Jatim
Seorang santri dari Pesantren Al-Qur'an Shati'ul Burhanil Mubin (SBM) yang berlokasi di Sukolilo, Bancar, Tuban, bernama Taj Ahmad Muhammad Elhuluq, dilaporkan hilang pada Kamis pagi (10/7/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. Santri tersebut masih berusia setara anak kelas 5 Sekolah Dasar (SD).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Adib Setiawan, salah satu pengurus pesantren, menjelaskan bahwa pada waktu kejadian, santri tersebut meninggalkan lingkungan pesantren tanpa seizin pengurus. Saat itu, para santri lainnya sedang mengikuti kegiatan rutin harian berupa setoran hafalan Al-Qur’an.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Menurut keterangan, santri tersebut terakhir terlihat mengenakan kemeja abu-abu berlengan panjang dengan motif batik di bagian dada yang memanjang hingga kedua lengannya. Ia juga memakai kopiah hitam, sarung, dan sandal jepit.
"Untuk kejadian ini (pergi dari pesantren) sudah yang ketiga kalinya," ujarnya saat dihubungi NU Online pada Ahad (13/7/2025).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Ia menjelaskan, pada kejadian pertama dan kedua, santri tersebut pergi keluar pondok hanya di sekitar lokasi pesantren berada. Ia justru ditemukan oleh warga yang kemudian menghubungi pihak pesantren.
"Yang pertama itu dari habis dzuhur, terus ada informasi dari warga, terus saya jemput sekitar jam lima. Siang sampai sore untuk pertama dan kedua itu," terangnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Namun, kali ketiga ini, santri kecil itu justru tidak kembali, padahal berbagai upaya telah ditempuh untuk menemukannya. Menurut Adib, sebelum ngaji dimulai santri tersebut masih berada di pesantren. Diperkirakan ketika ngaji, ia keluar tanpa izin.
Ia menegaskan berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak pesantren seperti menyebar informasi terkait hilangnya santri tersebut ke pesantren-pesantren lain, masyarakat, jajaran alumni, media sosial dan lain sebagainya sejak hari hilangnya santri itu.
"Hari kedua sudah ditelusuri dari desa ke desa. Satu kecamatan mungkin. Kecamatan Sarang sama Kecamatan Bancar, tapi belum kunjung ditemukan," jelasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Maimunah, orang tua santri yang hilang tersebut mengaku mengetahui anaknya hilang setelah dihubungi pengasuh pesantren yang masih kerabatnya pada hari yang sama saat anaknya meninggalkan pesantren. Ia merasa kaget.
Ia mengungkapkan, anak kandung tersebut tidak mengalami masalah terkait adaptasi di lingkungan pesantren. Karena dulu, ia pernah tinggal setahun penuh di pesantren dan hanya pulang sekali. Bahkan dulu ia pernah nyantri di Kudus selama tiga tahun sebelum pindah ke Tuban dan Rembang.
"Sejak sekolah di MGS ia tahu dunia luar. Mungkin karena anaknya masih kecil, masih penasaran-penasaran kayak gitu," paparnya.
Menurutnya, segala upaya telah dilakukan untuk mencari anak tersebut sejak hari pertama hilang hingga kini, namun belum menemui hasil. Bahkan ia telah melapor kepada Polsek Bancar Tuban hingga minta pertolongan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin, namun belum membuahkan hasil.
"Harapannya semoga cepat ketemu. Kalau ketemu nanti saya ajak pulang," tuturnya.
Adapun berikut data pribadi santri yang hilang di atas:
- Nama lengkap: Taj Ahmad Muhammad Elhuluq
- Nama panggilan: Hamud
- TTL: Gresik, 15 April 2014
- Nama ayah: Muhammad Huluq
- Nama Ibu: Maimunah
- Alamat: Jl. Walisongo, Sungonlegowo, Bungah, Gresik, Jawa Timur
- Nama Pesantren: Pesantren Shati'ul Burhanil Mubin (SBM)
- Alamat Pondok: Sukolilo, Bancar, Tuban, Jawa Timur
- Nomor telepon orang tua: 082323339038
ADVERTISEMENT BY ANYMIND