Nusiana

Cerita KH Ma’ruf Khozin soal Makna Alon Cak dan Aloncak 

Kamis, 2 September 2021 | 07:30 WIB

Cerita KH Ma’ruf Khozin soal Makna Alon Cak dan Aloncak 

Alocak Madura dan alon cak Jawa, berbeda makna. (Foto: NOJ/Ulya)

Apa yang ada di benak kita saat mengucapkan alocak? Cerita KH Ma’ruf Khozin ini bisa menjadi selingan, sembari menyiapkan makan atau kudapan.

 

Hal yang juga menjadi pembeda saat ngaji atau mengikuti kajian bersama KH Ma’ruf Khozin adalah referensi humor. Kendati disampaikan berulang kali, namun intonasi dan gayanya berujar yang membuat goyonan tetap mengundang tawa. Tidak garing, kata orang.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Ketua Pengurus Wilayah (PW) Aswaja NU Center Jawa Timur ini menjelaskan perbedaan kata aloncak versi Jawa dan Madura. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Berikut kisah tukang becak dari Madura saat mendapatkan penumpang asli Jawa.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


“Orang Jawa mengucapkan aloncak ini dengan ucapan alon, cak yang bermakna pelan-pelan, mas,” kata alumnus Pesantren Ploso, Kediri ini. 

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Suatu ketika ada orang Madura yang mengayuh becak dan orang Jawa jadi penumpang.

 

Saat jalan menurun, laju becak sangat kencang. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Orang Jawa bilang: Alon, Cak! Alon Cak! 

 

Pengayuh becak pun melompat sehingga becaknya masuk ke sungai. 

 

Setelah ditanya kenapa kok melompat? 

 

Orang Madura menjawab. 

 

"Sampeyan menyuruh aloncak, ya saya aloncak." 

 

Aloncak dalam bahasa Madura adalah melompat.


Beremmah alias kados pundi?

ADVERTISEMENT BY ANYMIND