Marwoto sumpek, sebab ia merasa namanya jelek, dan sama sekali nggak gaul. Ketinggalan jaman. Bikin dia minder.
Akhirnya ia sowan ke kiai, dan meminta agar namanya diganti yang lebih keren, kekinian.
"Siapa bilang Marwoto itu nama yang jelek?" kata kiai setelah mendengar curhatan. “Namamu itu termuat dan diabadikan dalam Al-Qur’an."
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Beneran, kiai?" Marwoto mulai gembira setengah tidak percaya.
"Coba dengar ini, Innashofa wal MARWATA min sya'aairillah. Nah, MARWATA, jelas kan? Lha wong haji saja manggil namamu kok!”
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Marwoto pulang dengan bangga dan percaya diri.
Sumber: KHMuhammad Zaki Hadziq, Tebuireng
ADVERTISEMENT BY OPTAD
ADVERTISEMENT BY ANYMIND