• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Tokoh

Potret Perjuangan KH Fattah Djalalain Nglawak Dirikan MTs Negeri di Pesantren

Potret Perjuangan KH Fattah Djalalain Nglawak Dirikan MTs Negeri di Pesantren
KH. Abdul Fattah Djalalain, Pendiri Ponpes Miftahul 'Ula Nglawak, Kertosono, Kabupaten Nganjuk. (Foto : Istimewa)
KH. Abdul Fattah Djalalain, Pendiri Ponpes Miftahul 'Ula Nglawak, Kertosono, Kabupaten Nganjuk. (Foto : Istimewa)

Nganjuk, NU Online Jatim

Pendidikan di pesantren pada mulanya hanya memiliki madrasah diniyah dan swasta. Namun, berkat perjuangan para kiai atau ustad akhirnya di pesantren bisa juga memiliki lembaga pendidikan madrasah negeri. Seperti yang dilakukan KH Abdul Fattah Djalalain, pendiri Pesantren Miftahul 'Ula Nglawak, Kertosono, Kabupaten Nganjuk.

 

Berkat perjuangannya, Kiai Fattah berhasil memperjuangkan MTs Nglawak menjadi madrasah negeri pada tahun 1968. MTs Nglawak kini namanya sudah menjadi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Nganjuk.

 

Dalam rentetan sejarahnya, Kiai Fattah yang saat itu juga menjadi wakil rakyat, memperjuangkan sampai ke Menteri Agama, KH M Dachlan di Jakarta. Hingga pada 7 Maret 1968, MTs Nglawak resmi berstatus MTs Negeri, bersama dengan Madrasah Aliyah-nya, berdasarkan Dokumen Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 51 Tahun 1968. Saat itu, lokasi MTsAIN dan MAAIN berada di Lingkungan Pondok Pesantren Miftahul ‘Ula Nglawak Kertosono.

 

KH Abdul Qadir, Pengasuh Pondok Pesantren Mihtahul Ula mengatakan, awalnya segala sarana prasaran pembelajaran MTsAIN dan MAAIN masih dipinjami tanpa sewa oleh Pondok Pesantren Miftahul Ula.


"Bentuk kerja sama Pondok Pesantren Miftahul Ula dengan MTsAIN sudah berlangsung erat saat itu," ujar Kiai Abdul Qadir.

 

Kiai Fattah Djalalain wafat pada tahun 1969. Kemudian, perjuangannya dalam mengembangkan pendidikan dilanjutkan oleh Kiai Abdul Qadir Sendiro, yang merupakan putranya.


Berikutnya, pada 1990, Ponpes Miftahul Ula mencari lahan baru guna pengembangan gedung baru MTsN 1 Nganjuk. Pada 1992, KH Abdul Qadir mendirikan Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ula, sebagaimana akta notaris Sri Mulyani, S.H., nomor 03 tanggal 10 September 1992 yang berkedudukan di Desa Nglawak Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk Jawa Timur.

 

"Tujuannya untuk melayani masyarakat di bidang pendidikan, keagamaan, dan sosial, sekaligus untuk memperkuat kerjasama kemitraan dengan lembaga pendidikan di Lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Ula," ujar Kiai Abdul Qadir.

 

Ada dua unit lembaga pendidikan yang menjadi mitra Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ula, yaitu MTsN 1 Nganjuk dan MAN 1 Nganjuk. Sedangkan, unit yang menjadi milik Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ula secara langsung, antara lain: MTs Miftahul Ula, MA Miftahul Ula, SMK Al-Fattah, STAI Miftahul Ula, Madin Miftahul Ula, dan beberapa Asrama Pesantren.


KH Abdul Qadir mengatakan, bahwa semua unit lembaga yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Ula mulai rencana program hingga pelaksanaan kegiatan harus sejalan sesuai visi misi pondok pesantren. Yaitu mewujudkan cita-cita atas dasar kemufakatan, keutuhan, keadilan, keikhlasan, kerukunan, kebersamaan, kesungguhan, dan kejujuran.

 

Gus Subhan, Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ula menambahkan, berdasarkan nasehat para sesepuh pondok pesantren mengatakan bahwa Jas Merah, jangan sekali-kali kalian melupakan sejarah.


"Adanya MTsN 1 Nganjuk berkat perjuangan pendahulu, dan adanya keberhasilan perkembangan yang pesat di bidang pendidikan. MTsN 1 Nganjuk juga berkat kiprah pengasuh pondok pesantren dan pengurus yayasan," tukasnya.

 

Madrasah Unggul dan Kaya Prestasi


MTsN 1 Nganjuk saat ini sebagai salah satu MTsN unggul, baik di level kabupaten, provinsi maupun nasional. Hal itu dibuktikan melalui kiprah prestasi MTsN 1 Nganjuk yang terus mengalir pada setiap tahunnya. Di samping, telah berhasil merengkuh akreditasi A bagi institusinya.


MTsN 1 Nganjuk, selama ini juga telah banyak mengukir prestasi yang membanggakan khususnya pada periode tahun 2015-2019 yang lalu, di antaranya: (1). Juara I Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat kabupaten pada Mapel IPA dan matematika, hingga melaju ke tingkat Propinsi Jawa Timur; (2). Juara 1 Porseni tingkat kabupaten dalam bidang pidato bahasa Indonesia dan bahasa Arab, hingga melaju ke tingkat Propinsi Jawa Timur; (3). Juara I MTQ putra dan putri tingkat Kabupaten, hingga melaju ke tingkat Propinsi Jawa Timur; (4). Juara I lomba bercerita yang diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Nganjuk; (5). Juara II MSQ tingkat Kabupaten Nganjuk; (6). Juara II CCQ dan olimpiade tingkat Kabupaten Nganjuk; (6). Juara 2 speech contest NCC tingkat nasional yang diselenggarakan oleh SMA Darul Ulum 1 Jombang, dan lain sebagainya.


Berbagai prestasi yang membanggakan tersebut, tidak membuat MTsN 1 Nganjuk untuk berhenti berinovasi. Justru sebaliknya, bermodal mitra institusional dengan akar historis yang begitu kuat dengan Yayasan Pondok Pesantren Miftahul ‘Ula (PPMU), MTsN 1 Nganjuk terus berkreasi untuk terus menjaga dan meningkatkan mutu pendidikannya dengan pengembangan program kelas unggulan yang menjadi pilot project bagi siswa-siswi yang memiliki kemampuan tertentu sebagai lokomotif penggerak mutu madrasah secara integral.

 

Program Tahfidz Al-Qur’an

Di samping itu juga, MTsN 1 Nganjuk bekerjsama dengan Pesantren Miftahul ‘Ula menyelenggarakan program tahfidz bagi siswa-siswi yang berminat di bidang pendalaman Al-Qur’an. Bahkan saat ini, tidak kurang dari 10 siswanya yang mengikuti program tahfidz Al-Qur’an ini dengan pencapaian hafalan yang beragam. Ada yang telah mencapai hafalan 6 juz, 5 juz, 4 juz, dan sebagainya. Sebuah upaya strategis berkesinambungan dari MTsN 1 Nganjuk dalam menjaga kiprah mutu institusinya, agar senantiasa selaras dengan zaman. Namun tetap membumi, sebagaimana nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah, yang akan selalu hadir sepanjang waktu sebagai oase spiritualitas peradaban manusia.


Editor:

Tokoh Terbaru