Pantura

IPPNU Tikung Lamongan Gelar Diskusi Gender Perspektif Mubadalah

Jumat, 12 Maret 2021 | 16:30 WIB

IPPNU Tikung Lamongan Gelar Diskusi Gender Perspektif Mubadalah

Pelantikan PAC IPPNU Tikung Lamongan, Kamis (11/03/2021). (Foto: NOJ/TNM)

Lamongan, NU Online Jatim

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Tikung, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, melaksanakan acara pelantikan di Gedung KPRI Tikung, Kamis (11/03/2021). Di acara itu, digelar pula diskusi tentang kesetaraan gender dalam perspektif mubadalah.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Selain dari Majelis Wakil Cabang NU, IPNU-IPPNU, lembaga dan badan otonom di lingkungan NU, kegiatan ini juga dihadiri pejabat dari Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Tikung dan tokoh masyarakat setempat. Diskusi diisi oleh mantan pengurus PW IPPNU Jatim, Kholidah Ulfi, dan mantan Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPPNU Lamongan, Siti Munawaroh.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Tikung Syaifudin Zuhri berpesan mengatakan bahwa kader IPNU dan IPPNU adalah generasi penerus penggerak NU di masa akan datang. Maju tidaknya NU ke depan di tangan mereka. Jika kader IPNU dan IPPNU kuat dan berkualitas, maka NU ke depan akan maju dan bermanfaat bagi umat.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

"Maka saya minta kepada semua rekanita untuk menata niatnya kembali, mengabdi, berkhidmat, dan berjuang dengan ikhlas di NU. Insyaallah barokah,".kata Syaifudin.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Ketua PAC IPPNU Tikung Vika Rochmawati mengatakan bahwa pihaknya sengaja menggelar diskusi tentang keseteraan gender di acara pelantikan agar seluruh pengurus dan kader IPPNU Tikung memahami secara baik bagaimana semestinya hubungan saling membangun antara laki-laki dan wanita.

 

“Seharusnya pemahaman tentang gender harus dipahami bersama oleh laki-laki maupun perempuan. Dalam hal ini, IPPNU sebagai organisasi basis massa pelajar perempuan perlu secara tegas mengawal hak dan kewajiban yang harus dilakukan,” ujar Vika.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Kholidah Ulfi menyampaikan, dalam konteks IPPNU, konsep mubadalah bukan dalam arti untuk menyaingi atau melawan laki-laki. Menurutnya, yang dimaksud keseteraan hanya untuk mendapatkan hak yang sama dalam hal pendidikan dan ilmunya, kapasitas, berekonomi, mampu bersosial, dan berjuang.

 

Kontributor : Titik Nur Ma'rufah

ADVERTISEMENT BY ANYMIND