Parlemen

Sekretaris NU Jatim Apresiasi Diskusi Kamisan Gerindra Jatim

Jumat, 23 Juli 2021 | 16:30 WIB

Sekretaris NU Jatim Apresiasi Diskusi Kamisan Gerindra Jatim

Prof Akh Muzakki, Sekretaris PWNU Jatim. (Foto: NOJ/yt)

Surabaya, NU Online Jatim

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Timur menggelar diskusi virtual dengan tema ‘Aktivitas Keagamaan di Masa PPKM Darurat’, Kamis (22/07/2021). Diskusi virtual yang rutin digelar setiap Kamis ini memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait kebijakan penutupan tempat ibadah selama PPKM Darurat. Pasalnya, kebijakan tersebut menuai kesalahpahaman dari masyarakat umum.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Prof Akh Muzakki, Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur turut mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, pembahasan ibadah di tengah pandemi sangat penting karena situasi yang serba keterbatasan.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

“Keagamaan tidak boleh luntur dan melemah saat pandemi karena merupakan salah satu ikhtiar batin kita. Namun problemnya bagaimana kita bernegosiasi untuk meningkatkan ibadah di tengah keterbatasan. Maka, kegiatan DPD Partai Gerindra Jawa Timur sudah sangat tepat, karena ini yang menjadi concern kita bersama,” kata Prof Zaki.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya itu mengungkapkan, jika semua kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sebenarnya sudah sesuai agama. Sehingga ia mengimbau agar tidak ada lagi perdebatan yang berkepanjangan di tengah masyarakat.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

“Berbagai upaya penanganan Covid-19 saat ini yang disebut dengan pengetatan, PPKM Darurat, dan sebagainya merupakan refleksi apa yang dicontohkan oleh Rasulullah saat ada wabah tho’un pada 14 abad lebih yang lalu. Karena itu tidak seharusnya ada perdebatan panjang di tengah masyarakat terhadap sikap apa yang harus diambil,” ungkapnya.

 

Prof Zaki juga meminta adanya sinergi dari pemerintah dan masyarakat untuk menanggulangi pandemi Covid-19 ini.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Semua elemen harus bergerak bersama. Kami meminta agar masyarakat untuk menyalurkan sebagian harta yang dimiliki untuk solidaritas sosial diantaranya bisa melalui mekanisme zakat, infaq, dan shadaqah. Mengingat dalam hal ekonomi banyak masyarakat berpenghasilan harian yang terdampak,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND