• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Kediri Raya

MUI Jatim Ajak Ulama dan Masyarakat Jihad Lawan Hoaks

MUI Jatim Ajak Ulama dan Masyarakat Jihad Lawan Hoaks
Sekretaris Umum MUI Jawa Timur, Akh Muzakki. (Foto: NOJ/Ist).
Sekretaris Umum MUI Jawa Timur, Akh Muzakki. (Foto: NOJ/Ist).

Kediri, NU Online Jatim

Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, Akh Muzakki, mengajak ulama dan masyarakat untuk berjihad melawan hoaks, terutama kabar bohong yang berkaitan dengan Covid-19.

 

“Jihad tersebut minimal dapat dilakukan dengan mensosialisasikan kepada masyarakat jika virus Covid-19 merupakan cobaan atau musibah,” ujarnya dalam Webinar Seri Literasi Pandemi MUI Jatim dengan tema Infodemik Pandemi: Sinergi Gerakan Media Digital Melawan Hoaks dan Misinformasi Covid-19, Kamis (22/07/2021).

 

Tidak hanya itu, tugas besar selanjutnya dalam menangkal ‘virus’ hoaks yang menyebar di masyarakat ialah dengan menyebarkan informasi yang terpercaya dari pakar dan ahlinya.

 

"Seperti dawuh KH Miftachul Akhyar, tugas ulama di masa pandemi bukan hanya menjelaskan bahwa virus adalah ujian, tetapi juga menghadapi penyebar berita bohong di tengah masyarakat,” ungkap Prof Zaki, sapaan akrabnya.

 

Dalam buku The Death Expertise karya M Nichols menerangkan, jika empat hingga lima tahun terakhir ini terjadi perubahan besar di era digital. Pertama, matinya kepakaran sehingga bermunculan rasa tidak percaya kepadanya.

 

“Kedua, perbedaan antara pakar yang ahli dengan yang tidak beda tipis, jika melihat hal-hal yang disampaikan,” jelas Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim ini.

 

Ketiga, panjat sosial atau pansos. Merupakan usaha seseorang yang ingin mencitrakan dirinya dalam kondisi bahagia dan hidup sukses. Keempat, fenomena cari panggung, yang menggunakan segala cara agar bisa terkenal.

 

Kendati tidak dapat dihapus, infodemik ini dapat dikelola dengan beberapa cara. Seperti, mengutamakan kemaslahatan bersama, mendengarkan nasehat para ahli, melihat pemberi informasi terkait kapasitasnya, dan tabayun dengan informasi yang masuk.

 

“Serta terus melibatkan masyarakat dalam memperkuat kapasitasnya untuk menyerap informasi yang masuk atau diterima,” pungkasnya.

 

Editor: A Habiburrahman


Kediri Raya Terbaru