• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Malang Raya

Fatayat NU Malang Minta Kondisi Psikis Anak di Masa Pandemi Diperhatikan

Fatayat NU Malang Minta Kondisi Psikis Anak di Masa Pandemi Diperhatikan
Umi Khorirotin Nasichah, Bendahara Umum PC Fatayat NU Kabupaten Malang dan aktivis Perlindungan Perempuan dan Anak. (Foto: NOJ/MJ).
Umi Khorirotin Nasichah, Bendahara Umum PC Fatayat NU Kabupaten Malang dan aktivis Perlindungan Perempuan dan Anak. (Foto: NOJ/MJ).

Malang, NU Online Jatim

Bendahara Umum Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Malang, Umi Khorirotin Nasichah menuturkan, kondisi anak selama pandemi bermacam-macam. Menyesuaikan dengan perilaku dan perhatian bapak-ibu atau wali yang mengasuh.

 

"Kondisinya bervariasi. Anak-anak yang orang tuanya komunikatif secara psikologis, itu bahagia. Karena mereka bermain dan hal lainnya dengan nyaman. Tapi anak-anak yang tidak bisa keluar rumah dan orang tuanya sering memarahi, ya stres juga," kata Umi Khorirotin Nasichah, dikonfirmasi melalui whatsapp, Jum'at (23/07/2021)

 

Hal ini menurut perempuan yang juga Sekretaris Komunitas Perlindungan Perempuan dan Anak Nusantara (Koppatara) perlu perhatian khusus terhadap kondisi psikologis anak, lebih-lebih di masa pandemi.

 

“Maka dari itu, pada momentum Hari Anak Nasional ini kiranya hal tersebut perlu dilakukan evaluasi dan mawas diri, serta mencari solusi,” ungkapnya.

 

Ia menjelaskan, ada banyak permasalahan yang harus dicari solusi selama pembelajaran dalam jaringan (daring). Ketika anak banyak mengikuti kegiatan belajar melalui daring, praktis beban orang tua bertambah. Materi acapkali tidak diperhatikan, sehingga orang tua yang mengerjakan.

 

"Apa lagi anak-anak lebih banyak kecanduan gadget dengan alasan mengerjakan tugas," ungkap Anggota Bidang Advokasi Hukum dan HAM Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Timur.

 

Oyiek, sapaan Umi Khorirotin Nasichah menjelaskan, solusi yang ditawarkan tetap kembali kepada orang tuanya sendiri. Orang tua harus lebih sabar, jam menggunakan handphone anak diatur, ada batasan tidak 24 jam.

 

“Selalu di kontrol apa saja yang dibuka atau dilihat oleh anak selama menggunakan gadget. Komunikasi orang tua ke anak juga harus diperbaiki, apa lagi untuk anak usia remaja,” imbuh Oyiek.

 

Di Hari Anak Nasional ini, Oyiek mengungkapkan hak anak, hak hidup tumbuh kembang, perlindungan, dan partisipasi masih dapat diraih anak-anak dalam kondisi apapun. Membiarkan mereka tumbuh dengan bahagia, membekali dengan ilmu agama, dan pendidikan akhlak

 

"Orang tua tidak boleh lupa untuk selalu berdoa. Semoga anak-anak kita menjadi anak yang mampu menjadi penerus bangsa," pungkasnya.

 

Editor: A Habiburrahman


Malang Raya Terbaru