Surabaya, NU Online Jatim

Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan gelombang 2 tahun 2023 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengadakan gelar karya bertajuk “Lentera Nusantara, Pendidikan Menyala”. Kegiatan dalam rangka mengembangkan kreativitas dan jiwa kepemimpinan ini dipusatkan di Kafe Fastron Unusa, Selasa (27/08/2024).

 

Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi mata kuliah Projek Kepemimpinan. Sedikitnya ada 55 mahasiswa menampilkan karya yang memukau dalam pameran ini. Agenda ini juga bertujuan untuk mempersiapkan mereka menjadi pendidik yang siap memberikan kontribusi signifikan bagi dunia pendidikan di Indonesia.

 

Wakil Rektor III Unusa, drg Umi Hanik MKes dalam sambutannya memberikan motivasi kepada para mahasiswa. Ia menyebutkan bahwa kegiatan gelar karya ini adalah bagian penting dari proses pembelajaran yang melatih keterampilan kepemimpinan, yang sangat diperlukan di dunia pendidikan.

 

“Teman-teman mahasiswa PPG Unusa sangat beruntung karena memiliki kesempatan untuk menjadi calon guru, yang nantinya akan menjadi panutan dan pemimpin bagi anak didik,” ujarnya dilansir dari laman resmi Unusa, Rabu (28/08/2024).

 

Dirinya menyebutkan, kepemimpinan dalam pendidikan tidak hanya berarti memimpin di dalam kelas. Akan tetapi juga menjadi sosok yang mampu memotivasi dan membentuk karakter generasi penerus bangsa.

 

“Teruslah bersemangat dan jadilah pemimpin yang kuat dan inspiratif,” ujar drg Umi Hanik dalam sambutannya.

 

Sementara Koordinator PPG Unusa, Dr Nafi’ah MPd menyampaikan, gelar karya ini bukan hanya sekadar pameran, melainkan bentuk nyata dari bagaimana kreativitas dan kepemimpinan yang telah dipelajari mahasiswa dapat diterapkan dalam berbagai konteks pendidikan.

 

“(Kegiatan) ini adalah wujud nyata dari bagaimana kreativitas dan kepemimpinan yang telah dipelajari dapat diterapkan dalam berbagai konteks pendidikan,” katanya.

 

Dr Nafi’ah menekankan agar kreativitas yang dimiliki setiap mahasiswa hendaknya terus dijaga dan dikembangkan. “Sehingga ketika kalian nanti menjadi guru profesional, semangat inovatif ini tetap hidup dalam setiap langkah kalian,” ucapnya.

 

Diketahui, pameran ini menampilkan berbagai karya inovatif yang mencerminkan kemampuan mahasiswa dalam mengintegrasikan unsur-unsur budaya lokal ke dalam pendidikan. Karya-karya tersebut meliputi media pembelajaran interaktif, rancangan kurikulum berbasis kearifan lokal, hingga proyek pengembangan karakter siswa yang mengedepankan nilai-nilai Nusantara.

 

Setiap karya dalam pameran itu menunjukkan tidak hanya kreativitas, tetapi juga pemahaman mendalam mahasiswa terhadap peran seorang guru sebagai pemimpin yang mampu memberikan inspirasi dan arah dalam proses belajar mengajar.