Pendidikan

Yudisium ke-32, Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember Diharap Jadi ‘MAESTRO’

Jumat, 22 Agustus 2025 | 15:00 WIB

Yudisium ke-32, Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember Diharap Jadi ‘MAESTRO’

Rektor UIN KHAS Jember, Prof Hepni. (Foto: NOJ/ISt)

Jember, NU Online Jatim

Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Prof Hepni tak pernah kehabisan istilah untuk memacu semangat mahasiswa dan sivitas akademika perguruan tinggi yang terletak di Jalan Mataram Nomor 1 Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates itu.


Kali ini muncul istilah MAESTRO. Istilah ini ia ungkapkan saat memberikan sambutan dalam acara Yudisium Ke-32 Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember di Cempaka Hill Hotel, Kamis (21/08/2025).

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Dalam sambutannya, Prof Hepni mengajak seluruh peserta yudisium untuk menjadi MAESTRO di bidang yang mereka tekuni. MAESTRO bukan hanya merujuk pada makna pakar atau ahli, namun merupakan akronim yang sarat makna. Yakni Meaningful, Achievement, Excellent, Sinergi, Transformasi, Reputasi, dan Original.


Lebih lanjut, yang dimaksud meaningful adalah kehidupan mahasiswa harus bermakna dan membawa dampak positif bagi sesama. Achievement yaitu hendaknya mahasiswa dipenuhi dengan pencapaian dan prestasi baru yang mashlahat.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Sementara excellent adalah unggul di bidang sesuai keahlian. Sinergi yakni mampu bekerja sama dan menghubungkan potensi yang dimiliki. Sementara transformasi harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Reputasi dalam menjaga nama baik dengan prestasi nyata.


“Dan original yakni tetap menjadi pribadi yang otentik di tengah budaya saling tiru,” terangnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Dengan penekanan itu, Prof Hepni berharap para yudisium Fakultas Dakwah ke-32 mampu membawa semangat baru dan menjadi insan akademis yang tidak hanya berilmu, tetapi juga bermanfaat, berkarakter, dan membanggakan almamater.


Dalam kesempatan itu, Prof Hepni tak lupa mengucapkan selamat sekaligus pesan mendalam kepada para yudisium yang menandai babak baru dalam perjalanan akademik dan pengabdian mereka. Ia menekankan, yudisium bukan sekadar prosesi seremonial, melainkan momentum penting yang menandai perubahan dalam siklus besar kehidupan intelektual.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


“Peserta yudisium adalah selebritas intelektual yang akan menapaki awal dari perjalanan menjadi pakar dan ahli di bidangnya masing-masing. Ini adalah siklus baru, beban baru, sekaligus amanah baru,” ungkapnya.


Selain rektor, hadir juga di acara tersebut antara lain, Wakil Rektor I Prof M Khusna Amal, Wakil Rektor III Khoirul Faizin, dan Kepala Biro AUPK H Nawawi.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND