Tapal Kuda

Bikin Pemurni Udara Portable, Siswi SMASIF Asal Pasuruan Raih Penghargaan di Jepang

Selasa, 15 Juli 2025 | 09:00 WIB

Bikin Pemurni Udara Portable, Siswi SMASIF Asal Pasuruan Raih Penghargaan di Jepang

Siswi Sekolah Menengah Atas Progresif Bumi Shalawat (Smasif) Sidoarjo asal Kabupaten Pasuruan, Faridah Zaskia Zannuba. (Foto: NOJ/MS)

Pasuruan, NU Online Jatim

Siswi Sekolah Menengah Atas Progresif Bumi Shalawat (Smasif) Sidoarjo asal Kabupaten Pasuruan, Faridah Zaskia Zannuba berhasil meraih penghargaan dalam kompetisi Japan Design, Idea & Invention Expo (JDIE) 2025 yang digelar di Ballesale Haneda Airport, Tokyo, Jepang, Sabtu-Ahad (05-06/07/2025).

 

Penghargaan Silver Medalist di kategori Green Technology itu ia raih berkat ide kreatifnya membuat Scape 2.5 alat pemurni udara portable dan hemat energi. Alat tersebut dapat diterapkan di area semi-terbuka seperti koridor, kantin, ruang merokok, serta area industri dalam skala kecil.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

"Pemurni udara ini dirancang untuk menyaring partikel halus PM2.5 (Particulate Matter 2.5) di udara. Terbukti juga dapat menurunkan konsentrasi PM2.5 secara signifikan dalam waktu 60 menit, dengan efisiensi hingga 77,78 persen pada tegangan 400V," jelas Zaskia kepada NU Online Jatim, Senin (15/07/2025).

 

Putri Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangil itu menambahkan, SCAPE 2.5 menggunakan sistem Electrostatic Precipitator (ESP) dengan elektroda berbahan tembaga dan aluminium. Alat bekerja dengan cara menghasilkan medan listrik tegangan tinggi untuk mengionisasi partikel udara. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

"Sehingga partikel bermuatan dapat ditarik dan ditangkap oleh elektroda kolektor. Sistem ini dilengkapi dengan kipas, filter karbon aktif, dan filter HEPA sebagai pendukung proses penyaringan lanjutan," imbuhnya.

 

Dirinya juga mengungkapkan, berhasil lolos dan mengikuti JDIE 2025 di Tokyo adalah pengalaman yang melampaui ekspektasi. Ia tidak hanya terkesan dengan teknologi canggih dan beragam inovasi. Tetapi juga dapat terhubung dengan cerita dan semangat di balik setiap kreasi.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

"Pengalaman yang sangat berharga dan akan terus menginspirasi perjalanan hidup saya. Kami saling berbagi ide dan cerita yang akan memperluas wawasan dan membentuk jalinan pertemanan yang berharga. Pulang dari JDIE, saya membawa keyakinan akan potensi diri dan pentingnya inovasi," ujarnya.

 

Secara terpisah, Ibunda Zaskia, Helmi Sudiono Fauzan mengucapkan syukur atas prestasi putrinya selama ini. Apalagi saat ia mendapat kabar bahwa putrinya dapat bergabung dan menjadi ketua Tim SMASIF yang akan dikirim ke even internasional. Itu sudah menjadi kebanggaan tersendiri baginya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

"Ternyata bisa dapat silver medal di antara 366 tim dari 25 negara. Tentu yang paling membanggakan, bisa membawa nama harum Merah Putih di panggung dunia. Selamat ya anakku. Ibu dan Baba akan selalu mendukungmu untuk mendapatkan pendidikan terbaik dan berkualitas," imbuh Bendahara Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Bangil itu.

 

Untuk diketahui, JDIE digelar oleh World Intellectual Invention Property Association (WIIPA). Kompetisi itu berusaha memamerkan, mempertemukan, hingga mengapresiasi ide-ide inovatif dari para pelajar, mahasiswa, dan peneliti muda dari seluruh dunia.

 

Ajang internasional itu di tahun ini diikuti oleh lebih dari 366 tim yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Jepang, Iran, Kanada hingga Rusia. Adapun anggota tim terdiri dari ⁠Rayya At Tamam, Alya Raniah Zahra, Anjani Jayaningrum, dan Syakirah Halimah Khairunnisa.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

ADVERTISEMENT BY ANYMIND