Jombang, NU Online Jatim
Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang memiliki muassis atau pendiri yang hebat. Berkat kehebatan para muassis itulah Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas akhirnya menjadi rujukan banyak orang untuk memondokkan anaknya.
Karenanya tidak heran Pesantren Bahrul Ulum memiliki banyak santri. Sebab pengaruh besar dari ketokohan muassisnya tidak bisa dipandang sebelah mata.
Oleh karena itu, para santri Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas perlu meneladani dengan baik para muassis. Baik saat aktif menjadi santri formal di pesantren maupun setelah menjadi alumni.
Santri-santri Bahrul Ulum, Tambakberas, Kabupaten Jombang, bahkan mereka yang sudah menjadi alumni harus bisa memberi manfaat kepada masyarakat sekitarnya, di mana pun ditempatkan. Demikian ini amanah para Muassis Bahrul Ulum.
Hal itu disampaikan oleh Nur Cholis, Pembina Himpunan Mahasiswa Tulungagung Alumni Bahrul Ulum (Himtabu), Tambakberas, Jombang dalam Podcast Inspirasi yang ditayangkan di Channel YouTube HIMTA-BU Tulungagung, Rabu (13/7/2022).
"Makanya saya senang ketika ada mahasiswa-mahasiswa ini ada yang di masjid ada yang di mushala. Ada yang jadi marbot masjid menurut saya sangat bagus sekali. Kenapa? Selain dia mungkin gratis ya (tempat tinggalnya), yang kedua dia bisa berkhidmah di masjid itu," ujar pria yang juga Alumni Pondok Pesantren Bahrul Ulum ini.
Dosen prodi tadris matematika ini berpesan kepada seluruh mahasiswa alumni Bahrul Ulum khususnya yang kuliah di Tulungagung agar selalu menjaga karakter kesantriannya. Karena ketika karakter seorang santri tetap dibawa dan dipegang sampai kapan pun, maka di situlah nilai lebih dari santri saat masih menyandang sebagai mahasiswa.
Ketika seorang Santri sudah menjadi mahasiswa melepas karakter santrinya, ibarat air bendungan yang dibukakan sehingga seolah-olah airnya berhamburan ke sana kemari.
"Karena di Bahrul Ulum kita diajarkan untuk tholabul Ilmi. Di situ ada nilai-nilai ketawadhuan terhadap guru, nilai-nilai kesopanan dan nilai-nilai menyambung sanad keilmuan," katanya.
Nur Cholis memaparkan, santri Bahrul Ulum harus mempunyai minimal dua hal. Yang pertama ta'lim wa muta'allim, artinya belajar sekaligus mengajar atau mendidik. Santri Bahrul Ulum harus mau mengajar di manapun berada. Yang kedua adalah berorganisasi.
"Kalau santri Bahrul Ulum tidak mau mengajar, tidak mau mendidik ya maka menjadi ada yang kurang. Apapun profesi kalian, jadi apapun nanti, maka mengajar itu harus kamu jadikan kewajiban bagi dirimu," ungkap pria kelahiran Tulungagung ini.
Ia menambahkan, tidak ada ruginya bagi santri saat belajar di pondok pesantren. Hal ini disebabkan karena berkahnya guru dan kiai. Masyarakat pun masih membutuhkan kontribusi dari santri yang mau mengabdi.
"Teruslah belajar, teruslah berkhidmah, teruslah kalian bertransformasi terhadap perkembangan yang ada, teruslah kalian belajar terhadap situasi di sekitarmu," tandasnya.
Terpopuler
1
Profil Nyai Hj Djamilah Hamid Baidlowi, Ibunda Ning Jazil Ploso
2
Khutbah Jumat: Kisah Nabi Daud dan Ikhtiar Mencari Rezeki Halal
3
Dikenal Suka Menolong, Jamaah Haji Asal Sidoarjo Wafat di Pesawat
4
Rais Aam PBNU Difitnah, GP Ansor Surabaya Layangkan Surat Permohonan Tabayun
5
Batikmatika, Ciri Khas Kain Batik Buatan Universitas Islam Jember
6
PCNU Surabaya Laporkan Penceramah Buntut Dugaan Fitnah Rais Aam PBNU
Terkini
Lihat Semua