Blitar, NU Online Jatim
Prestasi apik diraih Renita Dwi Arini. Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar, Rayon Soepriadi ini baru saja menjuarai lomba musikalisasi puisi. Kegiatan diselenggarakan Pengurus Besar (PB) Korp PMII Putri atau Kopri dalam rangka HUT ke-76 RI.
“Jangan takut untuk mengeksplor, meskipun pertama malu-malu, tapi hasil akhir siapa yang tahu?” kata Renita kepada NU Online Jatim, Kamis (09/09/2021). Namun demikian, dirinya mengajak terus berbenah dan tidak pernah merasa puas.
Puisi yang Renita ciptakan berisikan keadaan alam sekitar yang perlu mendapat perhatian semua kalangan. Utamanya mereka selaku penentu kebijakan agar memiliki perhatian kepada alam.
Puisi berjudul ‘Luka dalam Merdeka mengungkapkan suara rakyat dalam menjalani hidup di masa pandemi.
“Suara derita, kegelisahan, harapan, dan doa mereka,” ungkapnya.
Kebiasaan membaca puisi, membuat Renita lebih peka dalam menulis. Dirinya mengaku menyukai karya Fiersa Besari, namun karena kali ini temanya kemerdekaan, akhirnya berkolaborasi dengan temannya.
Renita juga menjelaskan kendala yang dihadapi saat pembuatan video. Karena kala itu kesehatannya kurang mendukung.
“Dalam proses pengambilan video ini ada beberapa kendala, yakni saya sedang sakit, padahal jadwal pengumpulannya kurang satu minggu,” jelasnya.
Namun, keadaan yang ada bukan menjadikan hambatan. Malah sebagai obat, sehingga berangsur pulih. Dan proses pembuatan video berlangsung selama dua hari dengan rincian sehari untuk persiapan teks puisi, sedangkan berikutnya pengambilan video.
“Harapan saya, puisi tersebut bisa sampai ke telinga-telinga petinggi negara,” katanya.
Lomba musikalisasi puisi digelar akhir pekan lalu di Instagram Kopri_offical. Tentu saja banyak peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Dan setelah melewati seleksi dan proses penilaian, Renita berhasil meraih juara ketiga.
Kecintaan Renita terhadap dunia puisi tumbuh sejak dirinya berada di Sekolah Menengah Atas (SMA). Dan agar lancar, modal utama menulis puisi adalah mood, dan selanjutnya butuh waktu lima menit untuk masuk dalam puisi yang dibuat.
Penulis: Binti Masruroh
Editor: Syaifullah
