• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Keislaman

Shalat Malam, Berikut Aneka Keutamaannya 

Shalat Malam, Berikut Aneka Keutamaannya 
Shalat malam memiliki aneka keutamaan. (Foto: NOJ/Klikkoran)
Shalat malam memiliki aneka keutamaan. (Foto: NOJ/Klikkoran)

Shalat malam memberikan banyak manfaat. Bahkan sejumlah penceramah dan tokoh agama memberikan penjelasan untuk memastikan doa diterima secara khusus oleh Allah SWT. Salah satunya adalah dengan diawali shalat malam.

 

Sekadar diketahui bahwa shalat malam adalah shalat sunah yang dilakukan pada malam hari. Waktunya adalah mulai selesai dilaksanakannya shalat isya walaupun belum tidur. Hal itu berbeda dengan shalat tahajud yang mensyaratkan harus tidur terlebih dahulu. 

 

Secara rinci, shalat malam terdiri dari shalat ba’diyah isya, witir, shalat sunah mutlak, dan termasuk di dalamnya adalah shalat tahajud. 

 

Hal ini sesuai dengan perkataan Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad:


   واعلم أن من صلى بعد العشاء فقد قام من الليل 

Artinya: Ketahuilah, sesungguhnya orang yang shalat setelah isya, dia termasuk menjalankan shalat malam. (Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad, Risalatul Mu’awanah wal-Mudzaharah wal-Muazarah, [Darul Hawi: 1994], hlm. 40).   

 

Artikel diambil dari5 Keistimewaan Shalat Malam

 

Habib Abdullah mengatakan, meskipun antara shalat sebelum tidur dan setelah tidur (lebih dikenal tahajud) yang masing-masing sama dilakukan pada malam hari, tentu shalat setelah tidur lebih utama. Karena shalat tahajud bisa membuat setan marah, bisa lebih bersungguh-sungguh dan rahasia ibadahanya sangat terjaga. 

 

Inilah shalat yang diperintahkan Allah kepada Nabi Muhammad dalam sabda-Nya:


   وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا   

Artinya: Dan pada sebagian malam hari, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS Al-Isra’: 79). 

 

Rasulullah mendorong umat Islam untuk menjalankan ibadah shalat malam dalam sabdanya:


   يَنْزِلُ رَبُّنَا، تَبَارَكَ وَتَعَالَى، كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ، فَيَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ؟ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ؟ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ   

 

Artinya: Tuhan kita, Allah Tabaraka wa Ta’ala ‘turun’ setiap malam ke langit dunia di saat sepertiga malam akhir. Kemudian Allah berfirman: Barangsiapa berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Barangsiapa meminta kepada-Ku, akan Aku kasih. Barangsiapa meminta ampun kepada-Ku, akan Aku beri ampunan. (Muttafaq ‘alaih).   

 

Berikut ini adalah beberapa keistimewaan shalat malam.

 

1. Shalat malam merupakan shalat yang paling utama setelah shalat maktubah (lima waktu). 

 

Sabda Rasulullah: 


   أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ، صَلَاةُ اللَّيْلِ   

 

Artinya: Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam. (HR Muslim).   


2. Keutamaan shalat malam jika dibanding dengan shalat siang itu seperti keutamaan sedekah yang dilakukan secara sirr (rahasia) dibanding sedekah yang dilaksanakan terang-terangan. 

 

Selisih perbandingan antara keduanya adalah 70 kali lipat sebagaimana sabda Rasulullah:


   فَضْلُ صَلَاةِ اللَّيْلِ عَلَى صَلَاةِ النَّهَارِ كَفَضْلِ صَدَقَةِ السِّرِّ عَلَى صَدَقَةِ الْعَلَانِيَةِ   
 

Artinya: Keutamaan shalat malam dibanding shalat siang seperti keutamaan sedekah sirr dibandikan dengan sedekah terang-terangan. (Hilyatul Auliya’, juz 4, halaman: 167)   

 

3. Shalat malam adalah ibadah yang menjadi ciri khasnya orang shalih. Berbeda dari ibadah lain yang biasa dikerjakan orang pada umumnya. Misalnya sedekah. Sedekah merupakan ibadah yang baik, namun sedekah biasa dilakukan oleh orang shalih, preman, bahkan non-muslim sekali pun, semuanya bisa menjalankan sedekah. 

 

Begitu pula kesetiakawanan, tolong-menolong dan ibadah-ibadah lain, bisa dilakukan siapa pun. Berbeda dari shalat malam, bisa dikatakan hanya dilakukan oleh orang yang benar-benar shalih. Karena itu bagian dari ibadah yang tidak populer.

 

   عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللهِ، وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ، وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الجَسَدِ   

 

Artinya: Hendaknya kalian melakukan shalat malam, karena shalat malam adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, dan sesungguhnya shalat malam mendekatkan kepada Allah, serta menghalangi dari dosa, menghapus kesalahan, dan menolak penyakit dari badan. (Sunan At-Tirmidzi: 3549)

  

4.  Allah membanggakan hambanya yang melakukan shalat tahajud kepada para malaikat. Dalam sebuah atsar disebutkan:

 

   إن الله يعجب من العبد إذا قام من على فراشه وبين أهله إلى صلاته ويباهى به ملائكته ويقبل عليه بوجهه الكريم.   

 

Artinya: Sesungguhnya Allah membanggakan hambanya kepada para malaikat ketika hamba tersebut berdiri meninggalkan tempat tidurnya dan keluarganya menuju shalat dan Allah menerima hamba tersebut. (Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad, Risalatul Mu’awanah wal-Mudzaharah wal-Muazarah, [Darul Hawi: 1994], hlm. 40-41).   

 

5. Semua doa kebaikan yang dipanjatkan pasti akan dikabulkan Allah. 

 

Rasulullah SAW bersabda:

 

   إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ، يَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ   
 

Artinya: Sesungguhnya di dalam malam terdapat waktu yang jika ada seorang muslim meminta kepada Allah dengan kebaikan baik urusan dunia maupun akhirat, pasti Allah akan memberikannya. Dan waktu tersebut adalah sepanjang malam. (HR Muslim)   

 

Dalam sebagian kitab Allah yang diturunkannya menyebutkan, merupakan sebuah kebohongan jika ada orang mengaku sebagai kekasih Allah namun ketika masuk waktu malam, ia malah tidur. Bukankah setiap pecinta akan selalu suka berduaan dengan kekasihnya?   

 

Syekh Ismail bin Ibrahim al-Jabruti menyatakan: Semua kebaikan dikumpulkan pada malam hari. Saya tidak pernah mengangkat seseorang menjadi wali kecuali saat malam hari. Sedangkan Habib Abdullah bin Abu Bakar al-Idrus mengatakan: Barangsiapa yang ingin mendapatkan kebeningan rabbani, hendaknya ia mau memecah keheningan malam.


Editor:

Keislaman Terbaru