• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Khutbah

Khutbah Jumat Pilihan: Nabi Muhammad sebagai Manusia Istimewa

Khutbah Jumat Pilihan: Nabi Muhammad sebagai Manusia Istimewa
Khutbah Jumat pilihan ini menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai manusia istimewa. (Foto: NOJ/NU Network-Suwitno)
Khutbah Jumat pilihan ini menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai manusia istimewa. (Foto: NOJ/NU Network-Suwitno)

Berada di bulan Rabiul Awal atau Maulid menjadi kesempatan istimewa tidak semata memeriahkan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Yang juga penting adalah membaca dan merenungi akhlak dan perangai mulia yang dicontohkan.

Besar harapan, di tengah meriahnya kegiatan Maulid Nabi di berbagai tepat akan berbanding lurus dengan upaya serius meneladani akhlak mulianya. Karena kalau hal itu yang dilakukan, maka perayaan Maulid akan kian bermakna.

Naskah khutbah Jumat pilihan ini tentu saja dapat dibagi dan disebarkan ke kalangan lain. Semoga akan menjadi tambahan kebaikan bagi diri. (Redaksi)

 

Khutbah I

 

  اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ


وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَـمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا


اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

 

Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah SWT

Hal yang senantiasa diingatkan khatib saat berada di atas mimbar Jumat adalah pesan takwallah. Betapa pentingnya pesan ini sehingga harus terus disampaikan saat khutbah Jumat. Berarti, takwallah adalah hal yang harus senantiasa ada pada setiap muslim. Para jamaah hendaknya menjaga dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan semaksimal mungkin. Yakni takwa dalam artian menjauhi segala larangan yang ditetapkan Allah SWT dan menjalankan perintah-Nya. Karena dengan takwa, kita akan diberi solusi di setiap problematika hidup yang dialami, juga jaminan rejeki melimpah yang datang kepada kita tanpa disangka.  

 

Jamaah yang Mulia

Bulan ini adalah bulan Rabiul Awwal, bulan mulia di mana penutup para nabi dan rasul dilahirkan ke dunia ini. Ya, beliaulah baginda besar Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alahi Wasallam. Nabi akhir zaman, tidak ada lagi nabi setelahnya. Dan pada bulan Maulid ini, seyogianya banyak bersyukur karena telah mengutus seorang nabi yang menjadi teladan mulia. Nabi diutus ke muka bumi tidak lain adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al-Anbiya ayat 107: 


   وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ


Artinya: Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.  

 

Imam al-Baidhawi dalam kitab tafsirnya menyebutkan sebab pengutusan Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan kasih sayang bagi seluruh alam. Karena diutusnya ke muka bumi ini menjadi sumber kebahagiaan dan kebaikan bagi kehidupan di dunia maupun akhirat kelak.  


Imam Ibnu ‘Abbas menyebutkan dalam tafsirnya, siapa yang menerima ajaran kasih sayang yang dibawa Nabi dan mensyukurinya, maka hidupnya akan bahagia. Sebaliknya, siapa yang menolak dan menentang, maka akan merugi. Kasih sayang yang ditebarkan Nabi SAW bukan hanya ucapan, akan tetapi dalam hidup keseharian dipraktikkan dan implementasikan dengan nyata. Kasih sayang ini bentuknya universal kepada seluruh makhluk ciptaan Tuhan. Bahkan kepada orang musyrik pun Nabi Muhamad berlaku santun dan mengasihi.  


Tidakkah kita mengingat bagaimana Nabi SAW ketika hijrah ke Thaif untuk menghindari permusuhan dari kaumnya, ternyata malah mendapat perlakuan kasar dan permusuhan yang lebih parah hingga Nabi dilempari batu. Kala itu, malaikat penjaga gunung menawarkan kepada Nabi, apabila dibolehkan maka akan membenturkan kedua gunung di antara kota Thaif, sehingga orang yang tinggal di sana akan mati. Namun apa sikap Nabi SAW? Nabi berucap: Andai mereka saat ini tidak menerima Islam, semoga anak cucu adalah orang yang menyembah-Mu ya Allah! Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak tahu.  


Dikisahkan juga dalam hadits riwayat Shahīh Muslim. Pada suatu hari, sahabat berkata kepada Nabi: Wahai Nabi, doakanlah keburukan atau laknat bagi orang-orang musyrik. Kemudian Nabi menjawab: Sungguh, aku tidaklah diutus sebagai seorang pelaknat, akan tetapi aku diutus sebagai rahmat.  


Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Di antara sifat mulia Rasulullah yang perlu kita teladani adalah pemaaf. Ingatlah kisah perang Uhud, Saat itu pamannya, Hamzah bin Abdul Muthallib ikut berperang. Di tengah peperangan, pamannya terbunuh oleh Wahsyi, seorang budak berkulit hitam. Wahsyi tidak hanya membunuh dengan menghunuskan pedang begitu saja dan selesai, namun mencabik-cabik isi perut Hamzah. Hal ini membuat Nabi demikian sedih, sakit hati dan marah. Bayangkan! Paman yang begitu dicintainya wafat dengan cara mengenaskan seperti itu. Akan tetapi, ketika Wahsyi menyatakan diri masuk Islam, Nabi pun memaafkannya.  

 

Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah

Mengenai sifat memaafkan, sungguh Allah telah berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 199 sebagai berikut: 


   خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

 

Artinya: Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.  

 


Apabila kita menjadi pribadi yang memiliki sifat pemaaf, maka dapat dirasakan lingkungan sosial di tengah masyarakat menjadi damai, tidak ada dendam yang terjadi di antara manusia. Itulah kasih sayang yang dicontohkan Nabi Muhammad.


Semoga di bulan Maulid ini kita dapat meneladani sifat dan akhlak mulia Rasulullah, yang mana dalam mencontoh dan menerapkan akhlaknya terdapat kemaslahatan yang akan kita dapatkan, baik di dunia maupun akhirat. 


   بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم  

 

Khutbah II

 

  الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ  ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ


|اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ


أَمَّا بَعْدُ  فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ


اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ   اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ


عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 


Khutbah Terbaru