• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Khutbah

Khutbah Jumat Singkat: Ikhtiar Menjaga Kesehatan Jasmani dan Rohani

Khutbah Jumat Singkat: Ikhtiar Menjaga Kesehatan Jasmani dan Rohani
Materi khutbah singkat ini mengingatkan bahwa diberikan kesehatan jasmani dan rohani adalah kurnia yang demikian mahal. (Foto: NOJ/ NU Network)
Materi khutbah singkat ini mengingatkan bahwa diberikan kesehatan jasmani dan rohani adalah kurnia yang demikian mahal. (Foto: NOJ/ NU Network)

Di antara nikmat yang demikian mahal saat ini dan di kesempatan apapun adalah diberikan kesehatan. Apalagi yang diraih adalah kesehatan jasmani dan rohani sekaligus, maka hal tersebut merupakan kurnia tiada terhingga.

Karenanya, umat Islam khususnya warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin hendaknya terus berupaya meminta perlindungan kepada Allah SWT agar diberikan dua kesehatan tersebut. Demikian pula melakukan ikhtiar lahir agar merengkuhnya.

Naskah khutbah Jumat ini bisa digandakan dengan memilih tanda print sehingga bisa disebar secara fisik. Demikian pula file yang ada dapat disebar dengan memanfaatkan media yang ada. (Redaksi)

 

Khutbah I

 

 الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ  ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وأشهدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَانَبِيّ بعدَهُ


اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدابن عبد الله وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ


أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى، وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَاب . وَقَالَ: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ  وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ  إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

Jamaah yang Dirahmati Allah SWT

Pada kesempatan istimewa ini saya mengajak hadirin, utamanya diri sendiri untuk meningkatkan kualitas takwallah. Yakni dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi yang dilarang.

 

Hadirin yang Mulia

Abdullah bin Mubarak pernah bercerita bahwasannya ada seorang bijak, cerdik cendekia yang mengumpulkan 40 ribu hadits pilihan. Kemudian memilah dari ribuan hadits itu menjadi 4 ribu hadits. Dan dari 4 ribu hadits itu dipilihlah 400 hadits yang ditakhrijnya. Dan dari 400 itu disaring menjadi 40 hadits. Dan dari 40 itu disarikan menjadi 4 kalimat berikut ini, yaitu:


1. Jangan Terlalu Percaya kepada Seseorang


Pesan ini awalnya mengingatkan bahwa hindari terlalu percaya kepada perempuan pada segala hal. Artinya janganlah terlalu merasa tenang menyerahkan urusan 100 persen kepada perempuan. Baiknya seorang kita selalu mengantisipasi apapun yang dilakukan perempuan.


Bila demikian, tidaklah hanya kepada perempuan seseorang mengantisipasi urusan-urusannya. Tetapi kepada siapapun harus tetap waspada. Karena itu jika mempercayakan sesuatu hendaklah mempercayakannya kepada lebih dari seseorang agar ada kontrol di antara mereka.


2. Hindari Tertipu dengan Harta


Memang harta bisa diumpamakan seperti api. Ketika masih kecil sangat menawan, tetapi bila besar malah mengkhawatirkan, karena bisa menghanguskan apapun yang ada di sekitarnya. Begitu pula harta berhati-hatilah dengan harta.


Seringkali orang merasa aman ketika di sakunya ada uang, padahal tidak demikian. Justru uang itulah yang memanggil kecelakaan. Baik kecelakaan secara lahir maupun secara batin. Perhiasan yang megah yang ada di tangan maupun di jari-jari juga di leher sering memanggil-manggil kejahatan. 


Begitu pula kecelakaan batin, karena ada uang seseorang bisa mampir ke tempat-tempat maksiat yang tidak mungkin dikunjungi ketika tidak punya uang. Nah, khatib hanya mengingatkan siapakah mereka yang sekarang lagi kebingungan menyembunyikan uangnya dari kejaran pemerintah dan para pengusaha hitam kelas kakap? Pastilah orang yang memiliki banyak harta, apalagi diraih dengan cara yang tidak dibenarkan.  

 

Hadirin yang Mulia


3. Jauhi Membebani Perut


Pesan ini mengingatkan janganlah membebani perut dengan muatan yang di luar kemampuannya. Secara ilmu kesehatan, hal ini akan mengakibatkan datangnya berbagai penyakit. Karena segala unsur yang berbahaya di dunia ini bisa mengancam diri manusia. Ketika sesuatu itu masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut dan mampir ke dalam perut, maka itulah awal mula segala penyakit.  Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW: 


أَصْلُ كُلِّ دَاء الْبَرَدَةُ


Artinya: Bahwa sumber segala penyakit adalah buruknya pencernaan.


Mengenai kesehatan pencernaan ini, Rasulullah SAW pernah bersabda dalam hadits yang diceritakan oleh sahabat Anas sebagai berikut: 


 عن أنس وابن السنى وابو نعيم عن علي وعن ابن سعيد وعن الزهري أَصْلُ كُلِّ دَاءٍ مُتَعَلِّقٍ بِالْمَعِدَّةِ التُّخْمَةُ وَهِيَ اِدْخَالُ الطَّعَامِ عَلَى الطَّعامِ وَكَذَا شُرْبُ الْمَاِء عَقْبَ الطَّعَامِ اوْ بَيْنَ الطَّعَامِ قَبْلَ هَضْمِ الأول

 

Artinya: Dari Anas dan Ibnu Nasai dan Abu Naim dari Ali dan dari Ibnu Said dan dari Zahari: Sumber segala penyakit yang berhubungan dengan perut adalah at-tuhmah, yaitu memasukkan makanan terus menerus. Begitu juga menenggak minum setelah makan atau di tengah makan sebelum makanan pertama dicerna.


Baiknya juga diperhatikan bahwa memakan sesuatu dengan berlebihan menandakan nafsu yang besar. Sedangkan nafsu itu sendiri haruslah dikendalikan agar hidup bisa sejahtera.


4. Hindari Ilmu yang Tak Berguna


Kalimat terakhir ini bila dipahami dengan seksama, maka akan berarti jangan sampai seseorang memiliki ilmu yang tidak bermanfaat. Jangan sampai ada ilmu yang tidak diamalkan. Karenanya semua ilmu baiknya harus diamalkan. Walaupun ilmu yang didapat hanya sedikit. Demikianlah hubungan ilmu dan manfaat, keduanya tidak bisa dipisahkan bila ingin kesempurnaan.  

 

Jamaah Jumat yang Mulia


Seorang lelaki pernah berkata kepada Abu Hurairah: Aku ingin mempelajari ilmu, tetapi aku takut menyia-nyiakannya. Kemudian Abu Hurairah menjawab: Cukuplah kamu meninggalkan ilmu itu termasuk menyia-nyiakan ilmu.


Karena itulah, seseorang harus berhati-hati memahami riya atau pamer, seringkali seseorang sengaja meninggalkan amal dalam artian ilmunya jadi tidak bermanfaat karena setan membisiki dalam telinganya: Janganlah engkau beramal di depan orang lain, jika saja engkau melakukan sesuatu pastilah itu tidak karena Allah, karena itu berhentilah sekalian. Jangan lakukan sesuatu, itu lebih baik.

  

Mengertilah bahwa beramal demi Allah SWT dengan tulus ikhlas itu tidaklah mudah, bahkan demikian sulit. Karena itu, tetaplah beramal walaupun perbuatan tersebut masih bercampur riya atau pamrih. Anggap saja itu sebagai latihan. Dan jangan pernah menggugurkan amal karena riya karena itulah hakikat riya sejati.

 

   بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

 

Khutbah II

 

 اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ


 اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ


اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ


عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ


Khutbah Terbaru