• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Madura

Kiai Abdullah Khalis Hafidh Wafat, Begini Khidmahnya kepada NU di Sumenep

Kiai Abdullah Khalis Hafidh Wafat, Begini Khidmahnya kepada NU di Sumenep
Almarhum, Kiai Abdullah Khalis Hafidh pernah diamanahi sebagai Ketua MWCNU Pragaan, Sumenep. (Foto: NOJ/Ach Khalilurrahman)
Almarhum, Kiai Abdullah Khalis Hafidh pernah diamanahi sebagai Ketua MWCNU Pragaan, Sumenep. (Foto: NOJ/Ach Khalilurrahman)

Sumenep, NU Online Jatim

Mendung duka menyelimuti bumi Pragaan Sumenep pada Rabu (16/7/2020) pagi. Kiai Abdullah Khalis Hafidh, salah seorang kader terbaik dan juga pernah diamanahi sebagai Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat pergi menghadap Allah SWT.

 

Semasa hidupnya, cicit KH Muhammad Syarqawi Kudus (pendiri Pesantren Annuqayah Guluk-guluk) ini dikenal sebagai sosok yang sangat militan mengabdi di NU.

 

"Beliau selalu hadir dalam kegiatan ranting, rajin ke bahtsul masail baik yang diadakan oleh cabang maupun MWCNU setiap bulan," ujar Kiai Ach Zubairi Karim.

 

Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep tersebut bercerita tentang kepemimpinan almarhum sewaktu menakhodai MWCNU Pragaan.

 

"Beliau terpilih sebagai ketua untuk masa khidmat 2004 hinmgga 2009 menggantikan KH Shaleh Abdurrahman,” kenangnya. Di masanya, MWCNU Pragaan sempat mendirikan 60 Kelompok Anak Ranting (KAR) se-Kecamatan Pragaan berbasis masjid, lanjut pengajar Sekolah Tinggi Dakwah Raudhatul Iman ini.

 

Ketika ditanya tentang kepribadian almarhum, mantan Sekretaris MWCNU Pragaan tersebut bersaksi bahwa Ra Khalis, sapaan akrab almarhum, betul-betul orang baik.

 

"Beliau adalah pribadi yang cerdas, berwibawa, muda, ganteng, takdzim dan selalu mampu menjadi penengah yang baik di setiap dinamika rapat. Semoga amal baik beliau diterima oleh Allah SWT," harapnya.

 

Kontributor: Ach Khalilurrahman

Editor: Syaifullah


Editor:

Madura Terbaru