• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Madura

Kiai M Faizi Persembahkan Puisi untuk Peringatan Hari Santri

Kiai M Faizi Persembahkan Puisi untuk Peringatan Hari Santri
Kiai Faizi saat membacakan puisi hari santri. (Foto: NOJ/ Firdausi)
Kiai Faizi saat membacakan puisi hari santri. (Foto: NOJ/ Firdausi)

Surabaya, NU Online Jatim

Budayawan Nasional sekaligus dewan Masyaikh Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Kiai M Faizi memeriahkan Puncak Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2022 dengan persembahan puisi, Senin (31/20/2022).


Acara ini dihelat oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep yang dipusatkan di Aula Asy-Syarqawi Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep.


Dikatakan oleh Kiai Faizi, puisi ini dibuat atas permintaan Katib PCNU Sumenep Kiai Muhammad Bahrul Widad dan Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Guluk-Guluk KH Md Widadi Rahim.


"Kita baca secara bergantian. Pertama, kita baca shalawat. Di bait kedua, kami bacakan puisi sepuluh kali," ujar pengasuh Pondok Pesantren Al-Furqan Annuqayah Guluk-Guluk itu.


Berikut puisi yang dibacakan Kiai Faizi yang dimulai dengan shalawat:

 

Maula ya shalli wasallim daiman abada, a’la habibika khairil khalqi kullihimi.


Indonesia itu tanah penuh barakah, didirikan auliya, bukan hibah hadiah.


Tanahnya subur sangat bagai intan baiduri, disanjung disebut gemah ripah loh jinawi.


Ragam budaya bangsa riasan corak warna, sangat rawan selisih karna beda berbeda.


Beruntungnya Syaikhona merestui muridnya, Kiai Hasyim merintis jam'iyah Aswaja.


Ada yang bilang ini bentuk tidak Islami, diusulkan khilafah atau juga monarki.


Tapi siapa tahu ada niat memecah, hasrat dibalik itu kita akan dijarah.


Maka ucap hamdalah untuk nikmat kurnia, mazhab Ahlussunnah wal Jamaah tak terkira.


Bersama-sama ulama dan para tokohnya, jaga kesatuan dengan Nahdlatil Ulama.


Merawat ukhuwah wathaniyah yang bernilai, tiada banding harganya tiada pula setimbang.


Ini pilihan yang diisyarat nabi, Allah ta'ala Insyaallah juga ridhai.


Editor:

Madura Terbaru