Layani Konseling Perempuan dan Anak, Fatayat NU Bangkalan Luncurkan 'Marlena'
Jumat, 8 Agustus 2025 | 19:00 WIB
Ryan Syarif Hidayatullah
Kontributor
Bangkalan, NU Online Jatim
Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Bangkalan melalui Lembaga Konsultasi untuk Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (LKP3A) membuat inovasi yang diberi nama Marlena untuk layani aduan konseling.
Ketua LKP3A Fatayat NU Bangkalan, Ratna Eliati Farida menyampaikan bahwa Marlena kepanjangannya Mari Lindungi Perempuan dan Anak Bersama Fatayat.
"Alasan pemberian nama Marlena karena tokoh fiksi Madura yang memiliki arti perempuan kuat dan mandiri berpegang teguh pada nilai adat juga agama. Tutur kata dan karakternya tegas serta loyal penuh semangat juang," ujarnya kepada NU Online Jatim, Jum'at (08/08/2025).
Ia mengungkapkan yang melatarbelakangi Fatayat NU Bangkalan membuat inovasi Marlena adalah maraknya kekerasan perempuan dan anak. Banyak kejadian yang membuat korban takut untuk melaporkan karena stigma negatif yang diberikan masyarakat kepada korban kekerasan.
"Padahal korban kekerasan bukanlah aib. Mereka butuh didukung dan dilindungi haknya. Dengan adanya Marlena ini menjadi kekuatan Fatayat NU Bangkalan sampai ke akar rumput," katanya.
Ratna berharap para perempuan dan anak di luar sana bisa berani berbicara apabila ada indikasi kekerasan baik itu terhadap perempuan maupun anak.
"Tidak hanya itu, diharapakan dengan adanya Marlena, aduan terkait perempuan bisa teratasi. Selain itu, Marlena Fatayat NU bisa meningkatkan pemberdayaan perempuan terutama korban kekerasan akibat sektor ekonomi," sambungnya.
Dirinya menuturkan layanan Marlena bisa diakses melalui call center ataupun media sosial. Selain itu, bisa datang langsung ke Kantor Sekretariat PC Fatayat NU Bangkalan.
"Bisa juga aduan masyarakat melalui ranting, Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan PC. Nantinya bisa diteruskan ke bidang LKP3A. Butuh konseling atau mediasi nanti dilayani oleh tim sesuai bidangnya," terangnya.
Ia berharap masyarakat tak perlu khawatir dan takut apabila mendapatkan perlakuan yang tidak nyaman terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di lingkungannya.
"Untuk melapor minimal ada tempat curhat konseling trauma psikisnya. Ada upaya pemberdayaan ekonomi perempuan terutama korban kekerasan untuk nantinya bisa menghasilkan dan meningkatkan taraf ekonomi mereka," tambahnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mengisi Bulan Kemerdekaan dengan Meneladani Pahlawan
2
Profil Edo dan Kholisatul Hasanah, Nakhoda PKC PMII Jatim 2025–2027
3
Benarkah Safar Adalah Bulan Sial? Ini Penjelasannya
4
Tembus Luar Negeri, Lazawa Darul Hikam Wakaf Kursi Shalat di Masjidil Haram
5
Pimpin Kopri PMII Jatim, Lisa Bertekad Kuatkan Jejaring dan Akselerasi
6
Muslimat NU di Lumajang Bagikan 200 Bendera Merah Putih Gratis ke Pengguna Jalan
Terkini
Lihat Semua