• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Kreatif, Fatayat NU Bawean Kelola Sampah Menjadi Rupiah

Kreatif, Fatayat NU Bawean Kelola Sampah Menjadi Rupiah
Proses pengelolaan bank sampah putri majeti Fatayat Ranting Daun, Bawean. (Foto: NOJ/Aminuddin)
Proses pengelolaan bank sampah putri majeti Fatayat Ranting Daun, Bawean. (Foto: NOJ/Aminuddin)

Gresik, NU Online Jatim

Pimpinan Ranting (PR) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Daun mengelola bank sampah menjadi rupiah, yang dinamai Bank Sampah Putri Majeti. Ini merupakan sebuah tempat penampungan sampah dari masyarakat yang dikelola oleh pengurus Fatayat NU dan bekerja sama dengan pemerintah setempat.
 

Menariknya di samping lingkungan bersih para nasabah bank tentunya mendapatkan pemasukan dari setiap hasil menyetor sampah dari rumah yaitu sesuai berat timbangannya. Bank sampah ini berlokasi di Dusun Daun laut, Kecamatan Sangkapura, Gresik, Ahad (19/12/2021).
 

"Awalnya kami membentuk kelompok bank sampah untuk meminimalisir adanya sampah yang menumpuk di mana-mana. Dan kita melakukan upaya itu dengan membentuk bank sampah", kata Ustadzah Rafi'ah, manajer bank sampah.
 

Pihaknya menjelaskan bank sampah ini bukan tempat pembuangan sampah, tetapi tempat menukar sampah dengan cara menabung yang kategori sampah tersebut bisa diolah lagi, seperti plastik, besi, alumunium dan kertas. Yang sebelumnya masyarakat memilah sampah-sampah tersebut di rumah untuk dibawa ke bank sampah ini.
 

"Para nasabah juga mendapatkan buku tabungan untuk pencatatan sampah yang dikumpulkan setiap minggunya. Semisal berapa kilo berat timbangan nasabah yang disetor dan jenis sampah, itu dicatat dalam buku tabungan tersebut dan per kilonya itu disamakan semua jenis sampah biar mudah kalkulasi yaitu senilai seribu rupiah", jelasnya.
 

Adapun tahap prosedur pengelola bank sampah ini yaitu pilah sampah sesuai jenis dari rumah, setorkan ke bank sampah, registrasi atau daftar ke bank sampah, kemudian sampah ditimbang, dicatat dibukukan, nasabah mendapat buku tabungan dan sampah diangkut petugas bank sampah.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Bawean ini berharap, di Bawean setidaknya setiap desa minimal punya bank sampah. Kalau seperti tempat pembuangan akhir itu tidak tau larinya kemana, tapi kalau bank sampah lebih banyak manfaatnya untuk Bawean lebih bersih ke depannya.

Editor: Risma Savhira


Metropolis Terbaru