• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Madura

Lajnah Falakiyah Annuqayah Jelaskan Cara Visibilitas Hilal

Lajnah Falakiyah Annuqayah Jelaskan Cara Visibilitas Hilal
Momen kunjungan mahasiswa Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk, Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)
Momen kunjungan mahasiswa Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk, Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Ketua Lajnah Falakiyah Annuqayah (LFA) Guluk-Guluk, Sumenep, Moh Ilham Wahyudi mengatakan, aktivitas mengamati visibilitas hilal yang dilakukan dengan mata telanjang atau alat bantu optik dilaksanakan di perbukitan atau tempat tinggi dan tepi pantai saat sunset terbuka, yang mana medan pandang ufuk barat tidak dihalangi oleh benda alami maupun benda buatan.


“Jadi, yang dikatakan rukyatul hilal adalah proses pengamanatan ketampakan hilal di saat matahari tenggelam di awal bulan pada kalender hijriyah,” ujarnya saat menerima kunjungan mahasiswa Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk, Sumenep di aula Yayasan Pondok Pesantren Annuqayah, Sabtu (10/12/2022).


Menurutnya, jika semua sistem hisab sepakat menyatakan hilal masih di bawah ufuk, maka selalu hilal dilaporkan tidak terlihat atau di bawah ufuk. Sebaliknya, jika semua sistem hisab sepakat menyatakan hilal sudah di atas ufuk, maka hampir selalu hilal dilaporkan terlihat.


“Jika ahli hisab tidak sepakat. Sebagian menyatakan hilal di atas ufuk, sebagian lainnya menyatakan di bawah ufuk, maka kesaksian tersebut ditolak oleh yang berpendapat bahwa hilal masih di bawah ufuk,” terang Ketua Pusat Kajian Falakiyah (Puskafa) Instika Guluk-Guluk, Sumenep itu.


Dijelaskan, kriteria imkan rukyat Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) adalah tinggi hilal mar’i minimal mencapai 3 derajat. Sedangkan sudur elongasi mencapai 6 derajat 24 menit.


“Pada intinya, seluruh hasil rukyatul hilal yang dilakukan oleh ahli di seluruh provinsi akan dilaporkan kepada Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) untuk di isbatkan secara live di televisi,” tandasnya.


Acara dilanjutkan dengan observasi bulan yang dipandu oleh kelompok yang bertugas dalam praktik metode discovery learning.


Madura Terbaru