• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Madura

Makna Tawasul dan Tabaruk

Makna Tawasul dan Tabaruk
Kiai Ishak, Pengasuh Pesantren At-Ta'awun Sumenep. (Foto: NOJ/Moh Khoirus S)
Kiai Ishak, Pengasuh Pesantren At-Ta'awun Sumenep. (Foto: NOJ/Moh Khoirus S)

Sumenep, NU Online Jatim

Kiai Moh Ishak Pengasuh Pesantren At-Ta'awun Kabupaten Sumenep menyampaikan makna tawasul dan tabaruk. Keduanya merupakan tradisi yang sering dilakukan oleh Nahdliyin dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.

 

Penjelasan itu ia sampaikan pada pengajian rutin Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Banuaju Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Jumat (14/01/2021).

 

Menurutnya, tawasul memiliki arti mencari perantara atau mencari dorongan untuk mengabulkan hajat melalui barang yang diyakini dapat menjadi wasilah kepada Allah SWT.

 

"Barang yang dimaksud bisa berupa orang saleh yang diyakini mempunyai derajat tinggi di hadapan Allah SWT, sehingga orang itu bisa mendorong terkabulnya hajat," kata Kiai Ishak.

 

Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Batang-Batang itu mengumpakan perkara tawasul dengan seseorang yang memiliki keinginan menikmati buah kelapa, tetapi orang ini tidak bisa memanjat pohonnya. Maka yang dilakukan orang tersebut mencari tukang panjat pohon sebagai perantara.

 

"Jadi gampangnya seperti ini. Semisal jamaah sekalian menginginkan buah kelapa, maka kita memerlukan orang yang bisa memanjat pohon kelapa untuk mendapatkan buahnya. Yang kita lakukan itu membuat wisathah sebagai penengah atau perantara," ungkapnya.

 

Kendati tawasul seperti ziarah merupakan tradisi baik, ia mengingatkan untuk tidak salah dalam memanjatkan doa. Menurutnya, ziarah sebagai bentuk wasilah menuju Allah SWT.

 

"Yang biasa ziarah ke waliyallah seperti ke wali songo maupun wali yang lain. Jangan sampai salah, kita tetap mintanya kepada Allah," ujar alumni Pesantren Annuqayah Guluk-guluk itu.

 

Lebih lanjut, Kiai Ishak menjelaskan makna tabaruk atau mencari barokah. Tabaruk ialah mencari kebaikan yang banyak sehingga hal yang baik itu dapat dimiliki selamanya.

 

Menurutnya, jika keberkahan itu berupa harta dan harta itu digunakan dalam hal kebaikan maka harta tersebut akan berlipat ganda menjadi kebaikan-kebaikan baru.

  

"Jika harta mengandung barakah, maka harta itu akan terus menerus mendatangkan kebaikan, semoga kita mendapatkannya," tandasnya.


Editor:

Madura Terbaru