Amanat Konferensi, Turba NU Sumenep Lakukan Penguatan Ranting
Ahad, 2 Januari 2022 | 07:00 WIB

Wakil Ketua PCNU Sumenep KH Yusuf Effendi saat penguatan ranting di Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi)
Firdausi
Kontributor
Sumenep, NU Online Jatim
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep kembali melakukan turba atau turun ke bawah ke sejumlah daerah. Hal itu guna melakukan penguatan ranting sebagaimana yang diamanatkan pada Konferensi Cabang (Konfercab) beberapa waktu yang lalu.
Kali ini, turba dilaksanakan dengan menyasar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) di Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep. Kegiatan dipusatkan di auditorium Pondok Pesantren Annuqayah daerah Latee Guluk-Guluk, Sumenep, Sabtu (01/01/2022).
Wakil Ketua PCNU Sumenep, KH Yusuf Efendi mengatakan, di periode ini pihaknya fokus pada penguatan ranting. Menurutnya, maksud dan tujuan penguatan ranting bukan hanya untuk mengorek kesalahan dan kelemahan, tetapi untuk memotret kondisi jamiyah dari dekat.
“Alhamdulillah, sejak awal Desember 2020, kami mulai melakukan turba guna mengidentifikasi beberapa kendala yang terjadi di akar rumput,” ujarnya.
Selain itu, lewat kegiatan ini, pihaknya hendak memberikan solusi dan rekomendasi pada pengurus setempat. Sehingga mereka bisa meningkatkan programnya dan memiliki semangat baru dalam berkhidmat di NU, baik di bidang diniyah atau pun ijtimaiyah.
“Kedatangan kami untuk silaturahim dan agar lebih akrab. Karena ujung tombak NU ada di ranting. Posisi kita sama, namun yang memiliki warga dan bersentuhan langsung dengan masyarakat adalah ranting,” ungkapnya.
Ia mengatakan, gerakan penguatan ranting sejatinya dimulai sejak peringatan Hari Santri 2021, dengan banyak kegiatan Hari Santri 2021 yang disebar ke sejumlah daerah.
“Jangan kaget kalau pada peringatan Hari Santri 2021 kantor PCNU sepi. Karena seluruh kegiatan disebar ke ranting-ranting. Meskipun pembukaan dan penutupan dipusatkan di aula PCNU. Tujuannya adalah agar keberadaan NU benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” terangnya.
Kiai Yusuf menegaskan bahwa NU itu berbeda dengan pemerintah. Di dalam kepengurusan NU, ketua dan wakil ketua memiliki tugas pokok dan fungsi yang berbeda.
“Seluruh program NU dibagi habis ke lembaga sebagai departementasi NU yang didampingi oleh Koordinator Bidang (Korbid). Korbid tersebut diisi wakil ketua. Oleh karenanya, kepengurusan di ranting harus bergerak bersama dan bersinergi agar seluruh program terlaksana dan kompak,” tandasnya.
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
3
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
4
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua