• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Madura

Peringati Maulid Nabi, Ranting NU di Sumenep Gelar Istighosah dan Haul Muassis NU

Peringati Maulid Nabi, Ranting NU di Sumenep Gelar Istighosah dan Haul Muassis NU
Rais Syuriyah PCNU Sumenep KH Hafidzi Syarbini (pegang mic) saat memimpin istighosah. (Foto: NOJ/ Firdausi).
Rais Syuriyah PCNU Sumenep KH Hafidzi Syarbini (pegang mic) saat memimpin istighosah. (Foto: NOJ/ Firdausi).

Sumenep, NU Online Jatim

Bulan Rabiul Awal dikenal dengan bulan Maulid atau bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Segenap nahdliyin memiliki cara tersendiri untuk memperingati kelahiran Sang Rasul.

 

Seperti yang dilakukan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) dan Pimpinan Ranting (PR) Muslimat NU Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep yang menggelar istighosah akbar dan Haul Muassis NU di kawasan tersebut, Senin (19/10/2020). Adapun istighosah ini dipimpin KH Hafidzi Syarbini, Rais Syuriyah PCNU Sumenep.

 

KH A Panji Taufiq menyampaikan, bulan ini bukan sekedar bulan Maulid tapi bulan Hari Santri. Jika dulu Maulid masih berpusat di kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan, sekarang sudah bergema di seluruh ranting se-Kecamatan.

 

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep tersebut menegaskan, prioritas program cabang adalah menggerakkan program seluruh ranting baik yang bersifat diniyah atau pun ijtimaiyah. "Kegiatan NU bukan hanya hadir secara serimonial formalistik saja. Tapi kehadirannya dapat menjawab kebutuhan masyarakat," ungkapnya.

 

Selanjutnya, NU harus hadir dalam sosial kesehatan dan menjamin kesehatan warga yang tidak mampu.

 

Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk tersebut tidak meragukan amaliah warga NU. Kelemahannya hanya tersumbat dalam perilaku keseharian sosial. "Amaliyah kita bagus, tapi urusan kesejahteraan sosial seperti permasalahan kemiskinan masih terlihat di depan kita. Ini yang seharusnya kita bantu,” imbuhnya.

 

Menurut Kiai Pandji, cukuplah mencontoh kepribadian sesepuh Pragaan. Yakni Almaghfurlah KH Fauzi Sirran. "Beliau disuruh berangkat haji oleh mertuanya tapi beliau berkata bagaimana saya berhaji sementara tetangganya sedang kelaparan," curahnya sambil mengelus dada.

 

Ia berharap kepada PRNU Jaddung untuk membuat BPJS ala NU atau setidaknya memikirkan biaya persalinan ibu hamil bagi keluarga yang tidak mampu.

 

Yang terakhir dalam sambutannya, dirinya menjelaskan bahwa berkumpulnya pengurus dan warga NU adalah perjumpaan hati dan fisik. "Sebagai warga NU harus rajin mengirim fatihah kepada warga NU lainnya sehingga hati dan fisik kita bersambung," harapnya.

 

 

Ajak Seimbang Tugas Ibu

Sementara itu, Ny Hj Najmah Hidayati dalam sambutannya mendoakan semoga semua yang terlibat dalam acara ini kelak mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW.

 

Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Pragaan tersebut bersyukur karena dari tahun ke tahun Muslimat tetap istikamah melaksanakan maulid. "Mari kita seimbangkan peran keluarga dan peran organisasi. Karena tugas Muslimat sangat berat. Satu sisi mengemban tugas domistik, sisi lainnya adalah tugas keagamaan. Keduanya harus seimbang,” katanya.

 

Pada saat yang sama, ia meminta pada nahdliyin dan nahdliyat untuk mengontrol putera-puterinya dari serangan paham diluar Ahlussunnah wal Jamaah. "Yang punya anak sekolah diluar, kontrol akidahnya, syariahnya dan amaliyahnya.. Jangan sampai anak cucu kita membid'ah-bid'ahkan tahlilan,” pungkasnya.

 

Editor: Romza


Editor:

Madura Terbaru