• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Rais NU di Sumenep Ingatkan Jaga Identitas Santri

Rais NU di Sumenep Ingatkan Jaga Identitas Santri
Suasana orientasi santri baru di Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep. (Foto: NOJ/PPA)
Suasana orientasi santri baru di Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep. (Foto: NOJ/PPA)

Sumenep, NU Online Jatim

Santri selamanya akan tetap disebut sebagai santri. Tidak akan lekang oleh waktu dan kondisi. Baik semasa menjadi santri aktif, atau pun setelah boyong dan menjadi alumni. Oleh karena itu, khidmah santri kepada pesantren dan masayikh harus terus dijaga, di mana pun berada.

 

Penegasan ini disampaikan Kiai Ainul Yaqin, Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Latee Guluk-guluk Sumenep. Kiai Nunung, sapaan akrabnya, menyampaikan hal ini saat acara silaturahim Angkatan Muda Alumni Latee (AMAL) bersama Dewan Pengasuh Pesantren Annuqayah Latee. Kegiatan dipusatkan di Pesantren Raudlah Najiyah Lengkong Bragung Guluk-guluk, Jumat (07/05/2021).

 

Dirinya juga mengingatkan bahwa bentuk pengabdian seorang santri ke pesantren seyogyanya tidak sekadar dengan ucapan, akan tetapi juga harus dengan tindakan atau perbuatan.

 

"Salah satu contohnya ialah dengan ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan alumni, baik yang memiliki dampak langsung ke pesantren ataupun tidak. Ya, seperti aktif bergabung di komunitas alumni muda ini," katanya.

 

Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Guluk-guluk ini pun menyambut baik dan mendukung penuh atas keberadaan komunitas alumni muda yang disebut AMAL.

 

"Semoga AMAL dapat membawa kebaikan, serta mampu menjadi penghubung pengabdian seorang santri terhadap pesantren," harapnya.

 

Sekilas AMAL

Lantas kemudian, apa dan bagaimana AMAL sendiri? Kiai Ali Makki selaku koordinator umum menuturkan, bahwa AMAL merupakan wadah silaturahim bagi para alumni yang memiliki semangat muda untuk tetap mengabdi dan berkhidmat kepada Pondok Pesantren Annuqayah Latee. Serta tetap memiliki komitmen kuat untuk terus berkhidmat kepada pengasuh atau masyaikh Pondok Pesantren Annuqayah Latee.

 

Kiai muda yang pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah Latee ini menambahkan, bahwa tujuan terbentuknya AMAL sebagai wadah silaturahim antara alumni dengan pesantren. Dan secara khusus juga dengan masyaikh. Selain itu juga merupakan bentuk kesiapan para alumni muda untuk selalu mengabdi dan berkhidmat kepada pesantren dan masyaikh.

 

"Bahkan pula, siap menerima dan mengerjakan segala macam hal yang diperintahkan oleh pesantren, lebih-lebih masyaikh," jelas lulusan Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) ini.

 

Terkait legalitas, Kiai Ali Makki menyebutkan, bahwa sudah mendapatkan restu dari pengasuh.

 

"Bahkan menjadi suatu hal yang dapat menyejukkan panggelien (lubuk hati) beliau," tuturnya.

 

Oleh karena itu, dirinya pun mengajak kepada alumni muda Pondok Pesantren Annuqayah Latee untuk membangun koordinasi dengan para alumni di daerah masing-masing. Demi tercapainya tujuan sebagaimana maksud di atas.

 

"Mari kita bersama-sama membangun koordinasi dan merapatkan barisan bersama alumni lainnya," ajaknya.

 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Latee Kiai Ainul Yaqin, Kiai Qusyairi Pengasuh Pesantren Raudlah Najiyah,  Kiai Abu Sairi, Kiai Homaidi dan Kiai Faza Binal Alim, alumni Pesantren Annuqayah Latee yang sekaligus Dewan Pengasuh Pesantren Raudlah Najiyah. Tampak pula Ustadz Hasan Bashri selaku Sekretaris Ikatan Santri Alumni Annuqayah Latee (ISAAL).

 

Editor: Syaifullah


Editor:

Madura Terbaru