• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

Rais Syuriah NU Sumenep: Ranting Ujung Tombak Jam’iyah

Rais Syuriah NU Sumenep: Ranting Ujung Tombak Jam’iyah
Rais Syuriah PCNU Sumenep, KH Hafidhi Sarbini. (Foto: NOJ/AH)
Rais Syuriah PCNU Sumenep, KH Hafidhi Sarbini. (Foto: NOJ/AH)

Sumenep, NU Online Jatim

Rais Syurian Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, Madura, KH Hafidhi Sarbini, mengingatkan seluruh pengurus dan kader NU untuk menguatkan organisasi di tingkat ranting. Menurutnya, kepengurusan di tingkat ranting merupakan ujung tombak kemajuan jam’iyah NU sekarang dan masa akan datang.

 

Hal itu disampaikan Kiai Hafidhi saat memberikan tausiyah dalam peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Bahtsul Masail PCNU Sumenep di Masjid An-Nur, Dusun Aeng Telor, Desa Batu Putih Laok, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep, Ahad (14/03/2021). Menurutnya, kader NU di tingkat ranting lah yang pertama kali setiap permasalahan umat dan masyarakat.

 

Penguatan ranting, kata Kiai Hafidhi, adalah amanat dari Konferensi Cabang NU Sumenep. Hal itu diperlukan untuk mewujudkan tegaknya syiar agama Islam dengan haluan Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.

 

"Ke depan kita harus melakukan penguatan di masing-masing ranting. Jangan sampai ada ranting yang dilupakan oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) terkait hal ini," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Darul Istiqamah, Batuan, itu.

 

Menurut Kiai Hafidhi, tidak ada artinya kepengurusan di tingkatan cabang, wilayah, dan pusat jika rantingnya minim kegiatan dan bahkan nyaris tidak ada.  

 

"Karena ranting ini asli NU. Kalau hanya PC tidak ada apa-apanya tanpa ranting," imbuh Alumni Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah, itu.

 

Kiai Hafidhi pun berharap agar setiap kegiatan yang dicanangkan oleh pengurus ranting tidak hanya melibatkan pengurus saja. Akan tetapi juga melibatkan kiai dan seluruh lapisan masyarakat yang tidak tergabung di struktur kepengurusan.

 

"Undang mereka dan upayakan juga dijadikan kekuatan untuk menghidupkan atau mengaktifkan ranting. Kalau begitu sudah bagus dan pasti benar," katanya.

 

Editor: Nur Faishal


Madura Terbaru