• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

Kepala Klinik NU di Sumenep Sosialisasikan Vaksinasi pada Warga

Kepala Klinik NU di Sumenep Sosialisasikan Vaksinasi pada Warga
Proses pengecekan kesehatan sebelum menerima vaksin Covid-19. (Foto: NOJ/Firdausi)
Proses pengecekan kesehatan sebelum menerima vaksin Covid-19. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Pemerintah saat ini berupaya untuk memutus mata rantai Corona Virus Disease (Covid-19) dengan melakukan vaksinasi di setiap daerah. Di dalamnya terdapat tahapan yang diatur melalui Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

 

Berangkat dari ikhtiar ini, dr Susilo menjelaskan empat tahapan yang harus mendapatkan prioritas vaksin Covid-19. Tahap pertama, tenaga kesehatan. Tahap kedua, pelayan publik. Tahap ketiga, masyarakat rentan. Tahap keempat, masyarakat pelaku perekonomian. 

 

"Ada 1,8 juta tenaga medis yang sudah divaksin. Pada hari ini masuk pada tahap kedua atau pelayan publik dengan targetnya 17 juta sasaran. Di Kecamatan Pragaan, yang akan divaksin sebanyak 80 orang pelayan publik yang notabene dari kalangan guru atau ustadz di berbagai lembaga pendidikan negeri dan swasta, dosen, tokoh masyarakat yang mayoritas dari kalangan nahdliyin," terang Kepala Klinik NU Pratama Pragaan Sumenep ini.

 

Dokter Poli Umum di Puskesmas Pragaan itu memberi tahu bahwa cairan vaksin 0,5 mili yang disuntikkan di lengan kiri di tahap pertama sangat terbatas dan harus disuntikkan sampai habis tanpa ada sisa.

 

Pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sumenep tersebut juga merumuskan proses vaksinasi yang dipusatkan di Puskesmas Pragaan, Kamis (11/3/2021) pagi. Dirinya mengatakan bahwa ada empat proses yang harus dilewati. Empat meja ini ditempati tenaga medis dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

 

"Di meja pertama, proses pendaftaran. Warga akan dimintai KTP oleh petugas untuk didaftarkan secara online. Hal ini dilakukan agar warga mendapat sertifikat yang berhologram dari pusat setelah divaksin. Sertifikat tersebut bisa diprint out dan dijadikan bukti bahwa warga sudah divaksin," ujarnya saat memberikan pengarahan pada warga. 

 

Sedangkan di meja kedua, skrining atau proses pengecekan kondisi kesehatan warga yang akan divaksinasi.

 

"Di tahap ini akan ditentukan layak atau tidaknya divaksinasi. Jika tidak layak, maka akan ditunda dan akan diikutkan pada tahap selanjutnya. Biasanya yang lumrah seperti tekanan darah tinggi. Tekanan ini naik karena semalam begadang atau bisa jadi was-was atau tegang. Untuk itu kami akan mentensi ulang setelah warga merasa tenang atau rileks," ungkapnya.

 

Pria yang tergabung dalam Perkumpulan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Sumenep melanjutkan bahwa di meja ketiga masuk pada proses vaksinasi.

 

"Setelah divaksin, masuk pada meja keempat, yaitu observasi dan konsultasi keluhan pasca vaksinasi. Bagi yang sudah, harus menunggu 30 menit," imbuhnya. 

 

Apabila ada gejala pasca dilakukannya vaksinasi, warga bisa menghubungi Ibu Kuswarini dengan call center 082244370500 yang sudah tertera di kartu vaksinasi. 

 

Di akhir pengarahannya, dokter yang juga menjabat sebagai pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Pragaan mengimbau kepada warga yang telah divaksinasi bahwa tanggal 25 Maret 2021 akan kembali lagi ke Puskesmas untuk penyuntikan vaksin tahap kedua.

 

"Jangan takut bapak-ibu, karena efek samping setelah divaksin, lengan kita terasa pegal. Itu pun tidak berlangsung lama. Biasanya ngantuk dan terasa lapar. Jangan lupa, kampanyekan kepada warga lainnya untuk mematuhi protokol kesehatan. Semoga kita semua bisa jauhkan dari Covid-19," pungkasnya.


Editor: Risma Savhira


Madura Terbaru