Ponorogo, NU Online Jatim
Kondisi pandemi yang masih menyelimuti Kabupaten Ponorogo berdampak pada keterbatasan kegiatan religi di bulan Ramadlan. Kendati begitu, hal itu tidak menyurutkan Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama Ponorogo melaksanakan kajian keagamaan, terutama di bulan suci Ramadlan yang tak lama lagi akan berakhir.
Demi menerapkan protokol kesehatan, Fatayat NU Ponorogo pun melaksanakan kajian keagamaan secara virtual. Kajian yang diinisiasi itu bernama Kolak Ramadlan, akronim dari Kajian Online Asyik dan Kekinian di bulan Ramadlan.
Progam ini ditayangkan khusus pada bulan Ramadlan pukul 17.00 melalui akun youtube @Fatayat Ponorogo. Kajian ini makin digiatkan di pengujung Ramadlan 1442 Hijriyah.
"Progam kajian ini untuk meningkatkan pengetahuan iman dan islam bagi sahabat Fatayat agar tetap produktif meskipun di rumah saja, misalnya mendengarkan kajian sambil masak atau menunggu berbuka puasa," kata Koordinator Bidang Dakwah PC Fatayat NU Ponorogo Lu’luun Nisai kepada NU Online Jatim, Rabu (05/05/2021).
Pemateri dari kajian ini berasal dari perwakilan masing-masing anggota Pimpinan Anak Cabang (PAC) se Kabupaten Ponorogo yang masuk dalam kader Forum Daiyyah Fatayat (FORDAF).
Adapun persyaratannya yakni kader yang lolos screening oleh PC Fatayat NU Ponorogo. Sedangkan proses publishing dan editing video dibantu oleh lembaga Melati PC Fatayat Ponorogo.
Tema materi yang disampaikan meliputi akidah, syariah, muamalah yang relevan dengan bulan Ramadlan yang ditentukan oleh penanggung jawab Kolak Ramadlan, sehingga seluruh da'iyah akan mengikuti silabus yang telah ditetapkan.
Selain untuk menebarkan pengetahuan keislaman, kegiatan ini juga sebagai sarana pengembangan kreativitas kader Fatayat di Ponorogo.
“Sejak program Kolak Ramadlan ini disampaikan kepada para kader da’iyah melalui rapat koordinasi pertama via zoom pada tanggal 6 April 2021, mereka mengaku sangat antusias dan senang sekali karena mereka diberi kesempatan untuk ikut mengembangkan potensinya dan menyampaikan syair Islam di bulan Ramadlan," ujar Nisa.
Editor: Nur Faishal
