Tulungagung, NU Online Jatim
Hampir sepekan Ustadz Hanan Attaki (UHA) berbaiat masuk Nahdlatul Ulama (NU) atas bimbingan KH Marzuki Mustamar.
Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Tulungagung, Sahrul Munir memberikan beberapa syarat jika UHA melaksanakan ceramah. UHA seyogyanya mengikuti pengkaderan yang ada di NU.
UHA merupakan publik figure, sehingga tiap mengisi majelis taklim di ekspos media sosial secara luas. Konten ceramah UHA menjadi representasi NU, maka wajib ikut kaderisasi Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU).
"Karena orang ber-NU tidak hanya sekadar baiat, tetapi wajib mengikuti sekaligus sepakat dengan garis fikroh Nahdliyah. Jalan ini hanya bisa di tempuh dengan ikut kaderisasi formal di NU," ungkap Sahrul Munir saat dikonfirmasi, Rabu (17/05/2023).
Syarat kedua, menurut Munir baiat UHA merupakan salah satu saja sebagai pintu masuk menjadi warga NU. Maka ke depan perlu di uji tahap berikutnya, yakni dengan siapa membangun relasi, dengan siapa berinteraksi, serta konten tema ceramah dan seterusnya.
"Sehingga tidak keluar dari rel-rel Qanun Asasi NU, dan Aqidah Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah," terangnya.
Ketiga, Pria yang pernah mengemban amanah sebagai Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur (Jatim) masa khidmat 2017-2019 ini mengaku boleh-boleh saja bila ada pihak dari kalangan NU mengundang untuk ceramah.
"Kalau perlu tiap ceramah di kalangan warga NU gratis,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, UHA dibaiat langsung dalam acara Halal Bihalal di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang asuhan KH Marzuki Mustamar, sekaligus Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim.
Dalam baiat tersebut, selain masuk dan memperjuangkan NU juga berkomitmen menjaga sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
