• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Matraman

Kuliner Khas Asia Timur Milik Kader NU Jombang Diminati Hingga Luar Daerah

Kuliner Khas Asia Timur Milik Kader NU Jombang Diminati Hingga Luar Daerah
Rudi dan Fifi di kedai 'Shopia Kitchen' miliknya. (Foto: jombang.nu.or.id).
Rudi dan Fifi di kedai 'Shopia Kitchen' miliknya. (Foto: jombang.nu.or.id).

Jombang, NU Online Jatim 

Nur Fitriana Zuraidah dan Arif Fachrudin Achmad merupakan kader NU asal Jombang Jawa Timur yang memiliki usaha kuliner bernama ‘Sophia's Kitchen’. Sebuah kedai ala Asia Timur yang terletak di Jalan Gubernur Suryo nomor 15, Jombang.

 

Pengurus Lembaga Ta’lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jombang ini merintis usahanya dari nol. Ada banyak kisah getir yang dirasakan keduanya. Namun, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Lambat laun usahanya merangkak naik, hingga akhirnya cukup dikenal seantero Jombang dengan menu khasnya, yakni fusion dimsum, korean toast, dan burger.

 

Nur Fitriana Zuraidah atau Fifi menceritakan, dirinya memulai usaha kuliner ini berawal dari kesukaannya pada dimsum. Namun, saat mencari kuliner ini sulit menemukan rasa yang pas dengan seleranya. Ia pun memutuskan membuat sendiri berdasarkan resep di Youtube.

 

“Namun, ya karena baru pertama, dimsum bikinan saya tersebut kurang nyaman di lidah. Bahkan, saya sampai belajar ke seorang teman online asal Nepal yang memang piawai memasak dimsum,” ujar Fifi dilansir jombang.nu.or.id.

 

Selama kurang lebih 4 bulan lamanya perempuan kelahiran Jombang ini mencari dan mencoba rasa dimsum yang pas. Hingga akhirnya usaha yang tidak pernah lelah tersebut membuahkan hasil, ia menemukan rasa dan olahan yang cocok dan enak di lidah.

 

Perempuan yang lahir pada Hari Lahir Pancasila (1 Juni) ini pun memulai usahanya dengan mempromosikannya secara online di Facebook dan WhatsApp. Pelanggannya merupakan tetangga atau pun teman dekat.

 

"Kami kemudian mengubah konsep berjualannya. Selain online, kami juga berjualan offline dengan bangun tempat jualan. Kita mulai otak-atik instagram juga untuk pemasarannya," ungkap Arif Fachrudin Achmad atau yang akrab disapa Rudi ini.

 

Kemudian keduanya menggandeng influencer untuk mempromosikan jualannya. Mengingat, menurutnya berpromosi sendiri kurang fokus. Akhirnya, semula produksi hanya 500 gram, saat ini memproduksi hingga 5 kilogram setiap hari dengan omzet jutaan rupiah.

 

“Dimsum yang tadinya hanya dipesan masyarakat Jombang, kini mulai meluas hingga ke luar kota, dari Lamongan, Sidoarjo, Jakarta, Gresik hingga Makassar,” imbuh Rudi.

 

Perjalanan bisnis tentu tidak selalu mulus. Kadangkala ada komentar nyinyir dari sekitar. Tapi, bagi dua bersaudara ini, itu semua menjadi pelecut semangat sekaligus koreksi dalam menjalankan bisnisnya.

 

Ke depan, mereka ingin membuat kedai yang nyaman agar pembeli bisa langsung datang dan makan di tempat. Selama ini sekalipun ada kedai, pembeli hanya bisa pesan untuk dibawa pulang. Beberapa pembeli pun menginginkan hal serupa agar dimsum bisa dimakan di tempat.

 

"Semoga dalam waktu dekat kami bisa membuat kedai yang nyaman untuk pembeli," pungkas Rudi.


Matraman Terbaru