• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

BKNU Jatim Berdayakan Masyarakat Pesisir Melalui Tambak Garam

BKNU Jatim Berdayakan Masyarakat Pesisir Melalui Tambak Garam
Mahmud Mustain Ketua BKNU Jawa Timur (tengah) bersama Prof KH Abd A'la Wakil Ketua PWNU Jawa Timur (NUOJ/Anita)
Mahmud Mustain Ketua BKNU Jawa Timur (tengah) bersama Prof KH Abd A'la Wakil Ketua PWNU Jawa Timur (NUOJ/Anita)

Surabaya, NU Online Jatim
Dengan berbagai macam problema masyarakat, Nahdlatul Ulama (NU) harus hadir sebagai solusi dari umat. Entah dalam sektor keagamaan, pendidikan, hingga kemaritiman. Problema masyarakat yang kompleks menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi NU untuk mencari solusi bersama demi kesejahteraan umat.

 

Salah satu bentuk upaya NU dalam mengatasai problema kemaritiman pada masyarakat pesisir adalah dengan peningkatan mutu garam tambak untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut dituangkan dalam acara Sarasehan Garam untuk Kemaslahatan dan Kesejahteraan Jamiyah NU.

 

Kegiatan yang diadakan oleh Badan Kemaritiman Nahdlatul Ulama (BKNU) yang bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pemerintah Provinsi (Pemprov), dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sejak 7 bulan. Kegiatan kerja sama ini berhasil dieksekusi sejak 2 minggu yang lalu.

 

Dalam acara yang diadakan pada Rabu (29/10/2020) via online melalui zoom cloud meeting ini dihadiri oleh petani tambak garam yang juga menjadi prioritas dari BKNU dalam pemberdayaan masyarakat pesisir. 

 

Mahmud Mustain Ketua BKNU Jawa Timur ini mengatakan bahwa ada tiga prioritas dari BKNU Jatim yakni pengelolaan sumber daya alam, pemberdayaan masyarakat pesisir, dan pelestarian lingkungan. Pemberdayaan masyarakat pesisir utamanya utamanya bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan dari masyarakat pesisir khususnya.

 

"Sarasehan tersebut adalah realisasi dan bentuk konkrit BKNU pada pemberdayaan masyarakat pesisir dalam penambak garam di Madura,” jelas Mustain.

 

Mustain juga memaparkan bahwa kegiatan tersebut juga tak lain adalah inisiasi dari KH Marzuqi Mustamar, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, untuk memperhatikan potensialitas penambak garam di Pulau Madura.

 

Salah satu contoh yang perlu diperhatikan adalah harga garam tambak yang berbeda jauh dari produsen dan distributor. Perbedaan harga yang sangat signifikan ini dinilai cukup menyengsarakan masyarakat pesisir penambak garam utamanya jamiyah NU. "Ada perbedaan harga yang sangat jauh. Dari produsen 250/kg  di distributor bisa 10.000/kg. Jauh sekali,” papar Mustain.

 

Mustain juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa menjadi tonggak kemajuan masyarakat pesisir. "Nanti dalam satu musim, kami teliti. Kami akan buktikan bahwa garam tambak memiliki nilai jual dan bagus. Karena garam tambak lokal milik masyarakat pesisir dinilai kurang bagus dan kurang kontinyu dalam produksi. Hingga kurang diminati,” lanjutnya.

 

Melalui acara tersebut Pak Mustain juga menjelaskan bahwa distributor lebih tertarik dengan garam impor karena dinilai lebih bagus dan kontinyu dalam produksi. "Kita tetap optimis dalam meneliti ini. Itu sebabnya kami melakukan kerja sama juga dengan Prof. Djoko Hartanto dari Institut Sepuluh November Surabaya (ITS) dalam penelitian ini,” pungkas Mustain. 


Kontributor : Anita
Editor : Risma Savhira


Metropolis Terbaru