Sidoarjo, NU Online Jatim
Hari Nelayan Nasional diperingati setiap tanggal 6 April. Pada momen tersebut, Badan Kemaritiman Nahdlatul Ulama (BKNU) Jatim ingin terus fokus dalam membantu masyarakat pesisir, baik secara ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
“Bidang yang pertama digarap adalah pemberdayaan masyarakat pesisir. Karena jika melihat statistik, masyarakat yang ekonominya lemah didominasi warga di wilayah pesisir,” ujar Ketua BKNU Jatim Mahmud Mustain kepada NU Online Jatim, Rabu (06/04/2022) malam.
Untuk itu, dirinya pun bersyukur karena hingga saat BKNU Jatim telah berhasil mendirikan 24 BKNU di tingkat kabupaten/kota dari 27 yang memiliki garis pantai. Selain itu, BKNU Jatim juga terus melakukan penguatan internal dengan berbagai usaha, seperti merespons isu-isu penting di tingkat nasional.
“Kami pernah merespons pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan garam Nusa Tenggara Timur (NTT) itu terbaik. Kami sebaliknya, mengatakan garam terbaik ada di Jawa Timur, tepatnya di Madura. Sejak itu BKNU Jatim semakin dikenal,” terangnya.
BKNU Jatim juga telah mengantongi potensi setiap BKNU di tingkat cabang/kabupaten. Tak cukup itu, pihaknya juga telah menjalin kerja sama di bidang kemaritiman dengan Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya dan Ikatan Alumni (IA) Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Kerja sama tersebut merupakan hal yang penting. Karena dengan hal ini banyak orang-orang pandai yang akan membantu BKNU Jatim untuk melaksanakan program-programnya. Sehingga pada esensinya juga akan memajukan NU di sektor maritim,” ungkapnya.
Disebutkan oleh Mustain, banyak pihak yang memiliki visi dan tujuan yang sama dengan BKNU Jatim di sektor maritim, yakni ikhtiar untuk mensejahterakan masyarakat pesisir atau nelayan.
“Saat ini sudah berjalan secara intens. Menawarkan BKNU di cabang untuk membuat program dan akan dikerjakan bersama-sama. Seperti BKNU Gresik dengan budi daya kerang hijau,” tandasnya.
