• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Metropolis

Cerita Afif Ketua LAZISNU Jatim Umrah setelah Aturan Covid Dicabut

Cerita Afif Ketua LAZISNU Jatim Umrah setelah Aturan Covid Dicabut
Afif Amrullah, Ketua LAZISNU Jatim, di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. (Foto: Afif Amrullah untuk NOJ)
Afif Amrullah, Ketua LAZISNU Jatim, di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. (Foto: Afif Amrullah untuk NOJ)

Surabaya, NU Online Jatim

Pemerintah Arab Saudi mencabut larangan kunjungan warga asing dan aturan protokol kesehatan Covid-19. Kebijakan itu disambut gembira oleh Muslim di Indonesia, terutama yang sudah lama menunggu waktu untuk melaksanakan ibadah umrah. Lantas bagaimana situasi di Arab Saudi setelah kebijakan itu diberlakukan? Simak ceritanya dari Afif Amrullah, Ketua LAZISNU Jatim, langsung dari Madinah, Arab Saudi.


Bersama 45 orang anggota jamaah umrah, Afif terbang dari Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur menuju Madinah, Arab Saudi, pada Senin (21/03/2022) lalu. Rute yang dilalui ialah Surabaya-Jakarta kemudian Jakarta-Madinah, Arab Saudi. “Di Jakarta tidak ada karantina,” katanya melalui sambungan telepon genggam kepada NU Online Jatim, Jumat (25/03/2022).


Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya itu menuturkan, dia dan rombongan tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah di hari yang sama sekira pukul 04.00 waktu setempat. Di Bandara Madinah jamaah tidak diminta untuk tes PCR dan Antigen, juga tanpa karantina. “Kami langsung masuk bus dan menuju hotel,” ujar Afif.


Begitu pula di Masjid Nabawi. Tidak ada aturan ketat yang diterapkan petugas. Jamaah tidak diwajibkan melakukan tes PCR dan Antigen. Penjagaan agak ketat di pintu masuk luar masjid hanya terkait masker. Jamaah, kata Afif, diwajibkan memakai masker. “Kalau di dalam masjid sudah bisa membuka masker sebentar-sebentar,” tandasnya.


Yang membedakan dari kondisi normal yaitu ketika hendak masuk ke area Raudlah dan berziarah ke dekat makam Rasulullah. Saat ini, jamaah umrah hanya bisa masuk ke area Raudlah dan berziarah ke makam Rasulullah sekali saja. “Ada dua cara untuk bisa masuk ke area Raudlah,” kata Afif.


Pertama, lanjut dia, jamaah mendaftar berkelompok melalui pimpinan rombongan ke petugas terkait. Setelah mendaftar, rombongan jamaah akan mendapatkan jadwal memasuki area Raudlah atau ziarah ke makam Rasulullah. Kedua, kata Afif, dengan cara mengunduh aplikasi Tawakkalna lalu mendaftar secara mandiri. “Saya Alhamdulillah bisa dua kali, pakai cara yang pertama dan coba cara kedua, juga berhasil,” tuturnya.


Karena diatur seperti itu, alur masuk ke area Raudlah dan makam Rasulullah pun diatur sedemikian rupa oleh petugas. Pintu masuk menuju Raudlah dan makam Rasulullah hanya satu, dibatasi barrier dan dijaga petugas. Bila tidak bisa menunjukkan izin dengan dua cara tadi, petugas pasti akan mengusir. “Kalau ke makam Rasulullah waktunya dua kali. Setelah Subuh untuk laki-laki dan setelah Ashar untuk perempuan,” tandas Afif.


Metropolis Terbaru