Metropolis

Fatayat NU Jatim Ajak Perempuan Aktif Kawal Pilkada Serentak 2024

Ahad, 17 November 2024 | 18:00 WIB

Fatayat NU Jatim Ajak Perempuan Aktif Kawal Pilkada Serentak 2024

Ketua PW Fatayat NU Jatim, Siti Maulidah. (Foto: NOJ/ Ika Nur Fitriani)

Surabaya, NU Online Jatim

Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jatim mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024. Hal tersebut diwujudkan dalam sosialisasi yang bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim yang dipusatkan di Aula KH Bisri Syansuri, Gedung PWNU Jatim, Sabtu (16/11/2024).

 

Ketua PW Fatayat NU Jatim, Siti Maulidah, mengingatkan masyarakat utamanya perempuan tentang pentingnya hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menyuarakan aspirasi mereka. Ia meminta agar tidak membuat anggota enggan hadir di TPS.

 

“Partisipasi ini penting karena menentukan masa depan Jawa timur dan kabupaten/kota-nya ,” ujarnya. 

 

Dirinya menegaskan bahwa ketidakhadiran dalam pemungutan suara dapat merugikan masyarakat dalam jangka panjang. Jika tidak hadir pada 27 November, kelak hanya bisa mengeluh tanpa bisa mengubah apa-apa.

 

Ia menambahkan, aspirasi yang seharusnya disampaikan akan sia-sia jika tidak diutarakan pada waktunya. Ia mengingatkan bahwa suara perempuan bisa membawa perubahan signifikan bagi pemimpin-pemimpin yang nantinya memegang kendali pemerintahan.

 

“Maka akan menjadi ‘muspro’ ketika kita tidak hadir pada 27 november tetapi dikemudian hari sampai lima tahun mendatang kita hanya bisa menyampaikan grundelan-grundelan bahwa aspirasi yang seharusnya kita sampaikan tidak disampaikan tetapi kita punya perbedaan pendapat, angan-angan yang tidak tersampaikan kepada pemimpin-pemimpin yang nantinya akan menjadi ulil amri di wilayah masing-masing,” jelasnya.

 

Sementara Wakil Ketua Bidang Hukum, Politik, dan Advokasi PW Fatayat NU Jatim, Siti Lailatus Sofiyah, menambahkan bahwa perempuan memegang peran sentral dalam meningkatkan partisipasi pemilih. Menurutnya, kontribusi pemilih perempuan sangat signifikan.

 

“Data menunjukkan bahwa di semua level Daftar Pemilih Tetap (DPT), jumlah pemilih perempuan selalu lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa perempuan adalah agen perubahan yang mampu memobilisasi masyarakat dengan pendekatan yang luwes dan persuasive,” katanya. 

 

Perempuan, lanjut Sofiyah, memiliki kemampuan untuk menggerakkan masyarakat melalui gerakan sosial yang masif. Hal ini penting untuk menciptakan partisipasi yang lebih inklusif dalam proses demokrasi. Partisipasi perempuan sangat erat kaitannya dengan sistem pemerintahan yang demokratis, dan hanya dalam masyarakat yang berpartisipasi aktif, kesetaraan hak serta kemajuan diri bisa dicapai.

 

“Prinsipnya, kesetaraan hak dalam berkontribusi dan pengembangan diri hanya dapat dicapai dalam masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam pemerintahan, bangsa, dan negara,” ungkapnya.

 

Pihaknya pun mendorong agar masyarakat cerdas dalam memilih pemimpin, serta berpikir konstruktif untuk kemajuan yang berkelanjutan di Jawa Timur. Fatayat NU juga mengajak masyarakat untuk berinovasi dan menangkap peluang yang dapat meningkatkan pembangunan daerah.

 

“Harapannya, Pilkada serentak 2024 bisa berjalan dengan transparan, adil, dan mencerminkan aspirasi seluruh komponen masyarakat, sehingga menghasilkan pemimpin yang benar-benar merepresentasikan kebutuhan rakyat,” pungkasnya.