• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Film Hati Suhita Meet and Greet di Unusa, Penggemar Histeris

Film Hati Suhita Meet and Greet di Unusa, Penggemar Histeris
Meet and greet pemeran film Hati Suhita. (Foto: NOJ/ Humas Unusa)
Meet and greet pemeran film Hati Suhita. (Foto: NOJ/ Humas Unusa)

Surabaya, NU Online Jatim

Sejumlah penggemar tampak histeris saat aktor film Hati Suhita menyapa penggemar atau meet and greet di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Kegiatan dipusatkan di Auditorium lantai 9 Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya, Jumat (12/05/2023). 

 

Meet and greet tersebut dilaksanakan karena Unusa dan film Hati Suhita memiliki kesamaan visi dan, khususnya kaitannya dengan pondok pesantren. Mengingat, film Hati Suhita mengangkat latar belakang kehidupan pesantren, sementara Unusa selama ini getol berkontribusi untuk pesantren.

 

“Dipilihnya Unusa sebagai tempat lokasi meet and greet karena Unusa dipandang memiliki kesamaan visi dan misi, khususnya kaitannya dengan pondok pesantren,” ujar Wakil Rektor 1 Unusa, Prof Kacung Maridjan PhD.

 

Ia menambahkan, berbagai kegiatan dan program-program yang ditawarkan Unusa, selalu bersinggungan dengan pondok pesantren, baik level nasional, khususnya daerah Jawa Timur.

 

“Unusa juga fokus pendampingan di pondok pesantren, di antaranya kegiatan Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren), Program Pesantren Bersahaja (Bersih, Sehat dan Harmonis di Jawa Timur), Program Community Based Learning (CBL) bagi Pondok Pesantren, Program Pelatihan Pembuatan Media Sjar Berorientasi Aswaja di Pondok Pesantren, ProgramOne Pesantren One Produk (OPOP) Training Center Unusa, serta di tahun 2021, KKN Unusa terfokus pada pembangunan di beberapa Pondok Pesantren (Ponpes),” ungkapnya.

 

Prof Kacung mengungkapkan, Hati Suhita merupakan salah satu karya sastra Khilma Anis yang menarasikan perempuan, dan menggiring pembaca kepada kemegahan pesantren dengan hiruk-pikuk domestifikasi rumah tangga. Penulis juga berkisah tentang bagaimana relasi pesantren dengan dunia luar yang dipotret secara apik melalui hadirnya aktivis perempuan, Ratna Rengganis. 

 

“Novel ini membicarakan kekuatan cinta, relasi laki-laki dengan perempuan dalam kehidupan pesantren modern, juga pesantren dengan transformasi pengembangannya. Sehingga dapat dijadikan sebagian visualisasi kondisi di Pondok Pesantren saat ini,” ucapnya.

 

Diketahui, hadirnya novel Hati Suhita sebagai  cikal bakal munculnya film dengan judul sama tersebut mampu menghipnotis banyak orang dan meledak di pasaran. Ceritanya memikat dan terasa sangat dekat, lantaran sang penulis novel memang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan pesantren.

 

Penulis novel Hati Suhita, Khilma Anis mengungkapkan, barangkali dirinya termasuk penulis yang paling beruntung di dunia; lahir dan besar di pesantren, menulis tentang kehidupan pesantren dan wanita Jawa yang sederhana.

 

“Tapi karya saya itu dialih visualkan dengan begitu 'megah' oleh Starvision.  Starvision benar-benar memberikan semua yang terbaik,” katanya.

 

Ning Khilma menyebutkan, membuat film yang mengangkat karakter perempuan Jawa dengan suasana yang modern dan menyenangkan tentu tidak mudah. Baginya, selama ini film-film tentang wanita Jawa identik dengan suasana klasik. Film-film dengan suasana pesantren, identik dengan suasana sakral dan kaku. 

 

“Tapi di film Hati Suhita semuanya terasa menyenangkan. Penonton benar-benar dimanjakan oleh gambaran visual dan alunan kisahnya,” terangnya.


Metropolis Terbaru