• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Gelar Talkshow, Fatayat NU Jatim Ajak Perempuan Cakap Digital

Gelar Talkshow, Fatayat NU Jatim Ajak Perempuan Cakap Digital
Talkshow perempuan cakap digital yang diadakan PW Fatayat NU Jatim. (Foto: Istimewa)
Talkshow perempuan cakap digital yang diadakan PW Fatayat NU Jatim. (Foto: Istimewa)

Surabaya, NU Online Jatim

Pmpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur menggelar Talkshow bertajuk “Literasi Digital: Cakap Digital Ala Fatayat NU”, Ahad (21/08/2022). Melalui Talkshow ini Fatayat NU Jatim mengajak kaum perempuan cakap digital.


Adapun kegiatan ini terlaksana di lantai 3 Gedung PWNU Jawa Timur dengan menggandeng Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI.​​​​​​​


Samuel A Pangerapan selaku Dirjen APTIKA Kemenkominfo membuka acara dengan menyampaikan bahwa kehadiran teknologi digital semakin mempertegas bahwa kondisi masyarakat tengah berada dalam laju percepatan transformasi digital.


“Maraknya penipuan online, hoaks, cyber bullying hingga menjamurnya konten negatif lainnya adalah risiko dari masifnya penggunaan sosial media. Sehingga masyarakat Indonesia wajib mempunyai kecakapan literasi digital,” imbuhnya.


Dewi Winarti, selaku Ketua PW Fatayat NU Jatim berharap, perempuan pada umumnya, dan kader Fatayat khususnya mampu cakap literasi digital. Sebab literasi digital penting bagi perempuan dalam mendidik anak dan keluarga.​​​​​​​


Talkshow ini menghadirkan 3 narasumber, yaitu, Ahmad Hakim Jayli Founder dan CEO TV9 Nusantara, Yenny Lutfiana Wakil Ketua I PW Fatayat NU Jatim, dan Putri Kenasti, influencer Surabaya.


Dalam paparannya, Hakim menyampaikan materi tentang Urban Middle Class Muslimah. Bahwa masyarakat dalam bermedia sosial sebenarnya mengharapkan tiga keuntungan, baik secara fungsional, emosional dan spiritual.


Packaging is everything. Fatayat sudah punya value, punya kader banyak, masalahnya belum mampu mengemas atau mem-branding,” tukasnya.


Yenny menyampaikan materi seputar bagaimana Fatayat NU harus mampu mengisi ruang digital. Sebab di era gempuran revolusi informasi saat ini, baik dakwah, advokasi dan branding organisasi harus memalui ruang-ruang digital.


“Fatayat Jatim sudah punya 7 ribu ranting dan lebih dari setengah juta kader, harusnya mampu menjadi organisasi rujukan perempuan muslimah,” ujarnya.


Dalam kesempatan itu, Putri Kenasti sendiri menyampaikan tentang bagaimana merawat konsistensi konten agar follower-nya terus naik dan mampu menjangkau jutaan viewer.


Acara yang berlangsung sejak pukul 13.00 hingga jam 17.00 ini dilaksanakan secara hybrid, offline dan online via Zoom dengan dihadiri oleh 100 peserta dan diikuti oleh 300 orang via zoom.


Editor:

Metropolis Terbaru