Surabaya, NU Online Jatim
Nahdlatul Ulama (NU) sebagai bagian dari masyarakat Indonesia mengangkat semangat untuk membangun diri dan kelompoknya. Hal tersebut diungkapkan dalam kajian yang di isi oleh Gus Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar atau Gus Kautsar yang merupakan ulama muda dari Ploso, Kediri.
Pihaknya menyampaikan bahwa, pentingnya untuk tetap fokus dan tidak terpengaruh oleh pandangan orang lain, NU berkomitmen untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari.
“Bukan harus lebih baik daripada orang lain, karena setiap orang itu berbeda-beda,” ujarnya, Rabu (02/08/2023).
Menurutnya, NU mengajarkan nilai keberagaman, menerima perbedaan pendapat, dan pandangan sebagai sesuatu yang normal dalam kehidupan beragama. Perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar terjadi pada kehidupan bermasyarakat karena semua memiliki pemikiran yang berbeda.
Dalam jejaknya, Rasulullah menjadi teladan yang memiliki cita-cita luar biasa. Bahkan cita-citanya yang kecil saja bisa jauh lebih luas dan dalam daripada masa. Namun, Gus Kautsar mengatakan, santri NU memiliki rasa takut untuk bercita-cita atau memiliki sebuah keinginan.
“Rasulullah mempunyai santri NU, jangankan bercita-cita, hanya memiliki keinginan saja kadang-kadang takut,” ungkapnya.
Dalam akhir kajiannya, pihaknya berharap para pemuda NU diberikan kesempatan, taufik hidayah, dan inayah oleh Allah SWT untuk meneruskan perjuangan ulama terdahulu. Hal ini menjadi pendorong bagi generasi muda NU untuk terus bergerak maju dan berkembang.
Dengan semangat ini, NU berkomitmen untuk memperkuat identitasnya, menjadi lebih menarik, dan meningkatkan kualitasnya setiap hari. “Semoga perjuangan dan usaha NU membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia dan dunia,” tandasnya.
Penulis: Larasati
