• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Metropolis

H Andre Dewanto Sosok Aktivis Berkelas Sejak Belia, Bijak Mendahului Usianya

H Andre Dewanto Sosok Aktivis Berkelas Sejak Belia, Bijak Mendahului Usianya
Foto: NU Online Jatim
Foto: NU Online Jatim

Sidoarjo, NU Online Jatim

H Andre Dewanto, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memang telah meninggal dunia. Tetapi kiprahnya selama ini tetap menemani sahabat, rekan, dan orang yang mengenalnya.

 

Bahkan, pria yang akrab disapa Mas Andre tersebut tidak berlebihan disebut penggerak kader pejuang. Sebab, ia menjadi tokoh panutan dan teladan di kalangan aktivis di Jatim.

 

Menurut Hakim Jayli, Di hadapan para yuniornya Mas Andre tegas menandaskan: “Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah benda mati. Kemuliaannya tergantung kita yang menggerakkannya. Begitu kita melacurkan diri, maka saat itu pula, PMII menjadi sampah!”

 

“Saya bisa merasakan jiwa dan background dari statement tegas itu. Kami memang berproses bareng di PMII. Ketika ia didapuk Ketua Komisariat di Universitas Brawijaya, saya (yang sama-sama angkatan 1990) diminta menjadi sekretaris,” kata Hakim menceritakan kisahnya.

 

Ia melanjutkan, saat Mas Andre didaulat menjadi Ketua PC PMII Malang, dirinya diminta memegang BPPC semacam Badan Litbang. “Dia memang matang sejak masih belia. Dia bijak mendahului usianya. Tekanan problematika kehidupan, membuatnya lebih tangguh. Saya banyak belajar darinya,” ungkapnya.

 

Hakim menuturkan, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah sosok yang menuntun kematangan Mas Andre ke jalannya hari ini. Sebagaimana jamaknya aktivis era 90-an yang vis a vis rezim Orde Baru, maka Gus Dur adalah model terbaik untuk bersikap, berpikir mengambil posisi, standart moralitas hingga keberanian berjuang mengambil risiko. Apa saja yang mengancam orientasi kerakyatan dan kemaslahatan harus dilawan. Siapapun!

 

“Andre Dewanto mencoba mendalami dan menjiwai Sang Guru, Gus Dur hingga aspek spiritualitas. Sebuah level tertinggi sekaligus paling mendasar dalam perjalanan kehidupan manusia. Spiritualitas atau ketauhidan sebagai titik berangkat dari seluruh kehidupan. Tugasnya berkeliling desa, digunakannya merajut tali spiritual dan nasehat para ulama, baik yang masih hidup atau yang sudah di alam arwah via ziarah. Dia dekat dengan kalangan masyayikh dan Habaib,” urai Hakim.

 

Bagi para pendamping desa, Mas Andre yang merupakan Koordinator Konsultan Pendamping Wilayah (KPW) Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Provinsi Jatim merupakan senior yang paling dihormati dan disegani. Sebab kewibawaan dan pengalamannya serta pandangan politik dan kebangsaannya  yang luar biasa.

 

Seperti yang disampaikan Kooordinator TPP Kabupaten Sidoarjo M. Arief Hidayatullah. Mas Andre adalah orang baik yang suka memberi dan sederhana.

 

"Apa yang beliau (Mas Andre) sampaikan selalu bermakna. Beliau selalu berpesan kepada pendamping desa agar berdedikasi dalam bekerja dan diniati sebagai pengabdian, agar manfaat dan barakah," tutur Arif.

 

Hingga saat ini Mas Andre masih tercatat sebagai Pembina di Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim. Selain itu, ia merupakan Wakil Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) PBNU.

 

 

Mas Andre juga pernah menjadi orang nomor satu di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim. Itu setelah dirinya ditempa dalam berproses di PMII hingga menjadi Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PMII.

Editor: Romza


Editor:

Metropolis Terbaru