LP Maarif NU Jatim Jelaskan Manfaat Ikuti Program Peningkatan Kualitas Pendidikan

Surabaya, NU Online Jatim

Pertanyaan tentang manfaat bergabung dengan LP Ma'arif NU sering kali muncul di kalangan stakeholder lembaga pendidikan di bawah naungan PW LP Ma'arif NU. Dalam acara ngaji Perkum yang diadakan di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Sidoarjo (29 Juli-1 Agustus 2025), Nur Hidayat, Wasekjen PBNU, mengangkat pertanyaan tentang alasan lembaga pendidikan masih mengikuti ujian NU.

Salah satu peserta menjawab bahwa alasan utama adalah karena kebutuhan dan keterpaksaan, sementara yang lain menambahkan bahwa keberadaan Maarif belum mampu memberikan layanan pendidikan yang prima, sebuah kritik yang sangat beralasan. Namun, hal ini tidak lantas membuat pengurus PW LP Ma'arif NU Jawa Timur berpangku tangan. Sebaliknya, mereka bertekad untuk memberikan kontribusi maksimal bagi perbaikan kualitas pendidikan di bawah naungannya.

Prof. Masdar Hilmy, Ketua PW LP Ma'arif NU Jawa Timur, mengakui bahwa selama ini banyak keluhan dan kekecewaan yang diterima terkait eksistensi LP Ma'arif NU. Namun, ia menyatakan bahwa LP Ma'arif NU sebagai lembaga pendidikan berbasis non-profit memiliki tanggung jawab untuk memberikan manfaat nyata, khususnya dalam peningkatan kualitas pendidikan. Sejak dilantik sebagai ketua, Prof. Masdar terus berupaya mendengar dan menindaklanjuti aspirasi dari seluruh stakeholders.

“Saya telah menyampaikan kepada segenap jajaran pengurus bahwa keberadaan LP Maarif berbasis non-profit dan harus memberikan manfaat maksimal untuk pengembangan kualitas pendidikan bagi seluruh lembaga yang ada di bawahnya,” ujar Prof. Masdar.

Salah satu langkah konkrit yang telah dilakukan adalah menggelar serangkaian pelatihan untuk meningkatkan kompetensi lembaga pendidikan yang ada di bawah LP Maarif. Sejak kick-off pertama, LP Ma'arif NU telah mengalokasikan sekitar 700 juta rupiah untuk menyukseskan program-program pelatihan. Program ini mencakup berbagai paket pelatihan, seperti peningkatan kompetensi kepala sekolah/madrasah, evaluasi bahan ajar Aswaja, pelatihan tentang sains data, literasi digital, serta pengenalan teknologi canggih seperti Artificial Intelligence (AI) dan deep learning.

“Saya ingin menegaskan bahwa kami telah membelanjakan sekira 700 juta rupiah untuk menyukseskan serangkaian program pelatihan yang diselenggarakan secara maraton,” kata Prof. Masdar.

Selain pelatihan-pelatihan tersebut, LP Ma'arif NU juga mengadakan Training of Trainers (ToT) untuk penjaminan mutu pendidikan, guna mendampingi lembaga pendidikan di bawah naungannya agar dapat mencapai standar kualitas yang lebih baik.

"Semua program ini dirancang untuk membantu lembaga-lembaga pendidikan di bawah LP Ma'arif NU agar lebih siap menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin berkembang," terangnya.

Prof. Masdar menegaskan bahwa kontribusi dana yang diterima dari kepesertaan ujian akan dikembalikan dalam bentuk program peningkatan kualitas pendidikan, bukan untuk mencari profit atau keuntungan. LP Ma'arif NU Jawa Timur berkomitmen untuk tidak hanya menjadi lembaga yang menjalankan ujian, namun juga menjadi wadah yang memberikan manfaat nyata bagi semua lembaga pendidikan yang tergabung di dalamnya.

“Tidak boleh ada perburuan profit atau rente di semua lembaga LP Ma'arif NU Jawa Timur. Kami harus memberikan manfaat dan keberkahan untuk seluruh stakeholders,” tegas Prof. Masdar.

Dengan langkah-langkah strategis tersebut, PW LP Ma'arif NU Jawa Timur berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan bahwa setiap lembaga yang tergabung dalam LP Ma'arif NU mendapatkan manfaat yang signifikan dalam membangun pendidikan yang lebih berkualitas dan relevan dengan tantangan zaman.