• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Hukum Cryptocurrency Jadi Perhatian Bahtsul Masail PWNU Jatim

Hukum Cryptocurrency Jadi Perhatian Bahtsul Masail PWNU Jatim
Suasana bahtsul masail PWNU Jatim yang membahas crypto currency. (Foto: NOJ/Pan)
Suasana bahtsul masail PWNU Jatim yang membahas crypto currency. (Foto: NOJ/Pan)

Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar bahtsul masail. Kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Santri 2021 tersebut dihadiri utusan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jatim, Ahad (24/10).

 

Kegiatan yang berlangsung di kantor PWNU Jawa Timur, Jalan Masjid Al-Akbar Timur 9 Surabaya ini juga diikuti utusan dari sejumlah pesantren. Tampak bergabung peserta dari Pondok Lirboyo, Kediri, Nurul Jadid, Probolinggo, dan beberapa pesantren lain.

 

“Bahtsul masail ini sangat penting untuk dilakukan oleh NU. Sebab, merupakan salah satu kekayaan yang tidak dimiliki oleh ormas lain,” Ustadz Muhammad Syamsuddin selaku pimpinan sidang.

 

Dijelaskan Pengasuh Pondok Pesantren Hasan Jufri Putri Bawean, Gresik tersebut bahwa kehadiran peserta sangatlah penting. Apalagi dalam momentum memeriahkan Hari Santri 2021 sekaligus membahas sejumlah permasalahan umat.

 

Sampai berita ini ditulis, bahtsul masail tengah berlangsung dan membahas dua masalah yang menjadi topik pembahasan. Pertama adalah cryptocurrency atau mata uang digital dalam pandangan fiqih; dan telaah UU No. 1/PNS/1965 tentang penodaan agama.

 

Dan hasil dari bahtsul masail juga menjadi referensi bagi masalah yang nantinya juga akan menjadi bahasan pada Muktamar ke-34 NU di Lampung, 23 hingga 25 Desember 2021.

 

Dan pada pembahasan pertama, PWNU Jatim menghadirkan narasumber khusus ahli sekaligus pelaku cryptocurrency. 

 

“Hal itu dengan tujuan agar pembahasannya lebih tepat sesuai dengan kejadian yang ada,” ungkap peneliti Aswaja NU Center Jawa Timur sekaligus Wakil Sekretaris Bidang Maudluiyah LBM PWNU Jawa Timur tersebut.

 

Penulis: Sunnatullah


Editor:

Metropolis Terbaru